TANGERANG, KOMPAS.com - Dua dinding beton menutup total salah satu bangunan warga di Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, sejak 21 Februari 2021.
Pendiri dinding beton tersebut, Asrul Burhan, menyatakan bahwa dua dinding itu ia bangun di atas tanah milik ayahnya, Anas Burhan (kini telah meninggal).
Kata Ruli, biasa dia disapa, tanah ayahnya itu masih memiliki akta jual beli (AJB).
"Yang jalan itu AJB," kata Ruli ketika ditemui, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Begini Awal Cerita Akses Rumah Warga di Ciledug Ditutup Dinding Sepanjang 300 Meter
Dengan alasan itu, ia lantas mendirikan dua dinding di atas tanah tersebut pada 2019.
Akhirnya Ruli menutup total akses salah satu bangunan yang dilewati dinding tersebut, yakni gedung milik seseorang bernama Munir (kini telah meninggal) pada 21 Februari 2021.
Alasannya, kata dia, sebagian dinding yang ia bangun sengaja dirobohkan pihak keluarga Munir.
Ada pun pihak keluarga Munir sempat menyatakan bahwa sebagian dinding yang dibangun Ruli telah hancur karena banjir.
"Posisi (sebagian dinding) robohnya ke depan. Air (menerjang) dari depan, masa robohnya ke depan," ungkap dia.
Baca juga: Akses Rumah Warga di Ciledug Ditutup Dinding, Camat Ciledug: Tanah Itu Milik Pemkot Tangerang
"Harusnya ke belakang, (soalnya) kedorong air, (sehingga posisi jatuhnya) arah ke rumah," imbuhnya.
Usai dinding tersebut hancur, Ruli bertanya kepada pihak keluarga Munir perihal hancurnya sebagian dinding miliknya.
Pihak keluarga Munir kemudian mengatakan bahwa sebagian dinding itu hancur karena banjir. Lantas, Ruli tak dapat menerima alasan tersebut.
"Saya tanya (ke pihak keluarga Munir), 'Siapa yang robohin?'. Enggak ada yang mau ngaku. Enggak bagus jadi tetangga gitu," kata dia.
Ruli menambahkan, ia telah memberikan akses jalan di depan kediaman milik Munir usai Ruli mendirikan dinding pada tahun 2019.
"Udah dikasih jalan sini, minta jalan sana. Sehingga pagar (dinding beton) saya dirobohin," ucapnya.