Mayat terpotong lima tanpa kepala itu kemudian teridentifikasi sebagai Ardiansyah (9), pengamen jalanan.
Babeh dibekuk Sabtu (9/1/2010) pukul 03.00 WIB di rumah kontrakannya di Gang H Dalim RT 6 RW 2, Pulogadung, Jakarta Timur.
Hidup Baekuni kecil dikepung cercaan sebagai ”si bodoh” karena sering tidak naik kelas.
Tak tahan lagi menanggung hinaan itu, anak petani miskin di Magelang, Jawa Tengah, itu meninggalkan bangku kelas III SD-nya dan kabur ke Jakarta.
Baekuni hidup menggelandang di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sampai suatu hari ia disodomi paksa oleh seorang preman.
Kenangan pahit tersebut membuat Baekuni mengidap paedofilia, atau gangguang kejiwaan berupa kecenderungan seksual terhadap anak-anak.
Di samping itu, dia juga didiagnosis mengidap nekrofilia situasional. Nekrofilia sendiri merupakan gangguan kejiwaan yang ditandai dengan kepuasan seksual yang dirasakan bila berhubungan intim dengan mayat.
Menurut pengakuan Babeh, selama ini anak-anak jalanan dekat dengan dirinya karena ia bisa memberikan kebahagiaan, kehangatan, keramahan, dan perhatian yang lebih.
Tak hanya itu, mereka juga sering tamasya serta disiapkan makanan dan tempat berteduh.
Baca juga: Mutilasi Bekasi dan Memori Kelam tentang Ryan Jombang
Hampir pasti tak ada caci maki di rumah itu sehingga anak-anak jalan itu betah tinggal di rumah Babeh.
Di rumah kontrakannya di RT 6 RW 2, Gang Mudalim, Jalan Masjid, Pulogadung, anak- anak jalanan mudah tidur nyenyak.
Bahkan, saat mereka bangun, sudah ada minuman dan sajian hangat lainnya yang selalu disiapkan Babeh.
Mereka tidak pernah sadar perilaku asli Babeh hingga beberapa temannya menjadi korban pembunuhan dan mutilasi.
Babeh akhirnya menerima ganjaran penjara seumur hidup atas pembunuhan dan mutilasi yang ia lakukan. Keputusan ini ditetapkan oleh PN Jakarta Timur pada 6 Januari 2010.
Dalam sidang, Hakim Ketua Mahfud Saifullah mengatakan, Babeh terbukti melakukan pembunuhan berencana dan sodomi terhadap sekurangnya empat pengamen anak jalanan.
Baca juga: Setiabudi 13, Kasus Mutilasi 40 Tahun Lalu yang Tak Terpecahkan hingga Kini