Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Keluarga Nasrudin Zulkarnaen Justru Bela dan Bantu Antasari Azhar Terbebas dari Kasus Pembunuhan...

Kompas.com - 15/03/2021, 12:15 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

Sidang tersebut terkait kasus SMS bernada ancaman yang diduga dikirim Antasari untuk Nasrudin.

Isi pesan singkat itu adalah: "Maaf ... masalah ini hanya kita berdua yang tahu. Kalau ini sampai ter-blow up, tahu konsekuensinya."

Dalam kesaksiannya, Andi mengaku pernah bertemu dua orang bernama Jefry Lumapo dan Etza Imelda Fitri Mumu.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: 12 Tahun Lalu, Peluru di Kepala Tewaskan Nasrudin Zulkarnaen, Seret Antasari Azhar

Kedua orang itu, menurut Andi, mengaku mengetahui dalam pembunuhan Nasrudin dan punya bukti bahwa Antasari-lah otaknya.

"Mereka bilang ada SMS almarhum yang di-forward dari ponsel almarhum ke yang bersangkutan," ujar Andi.

Andi lalu meminta agar SMS yang disebut dari Antasari itu dikirimkan kepadanya. Namun, sampai dengan hari ini, sms tersebut tidak pernah diberikan kepadanya.

"Sampai sekarang tidak ada SMS-nya, yang konon katanya dari Antasari. Pada intinya sama sekali SMS itu tidak pernah ada saya lihat, dan di-forward ke saya, sampai hari ini," katanya.

Motif cinta segitiga bikin curiga

Dalam wawancara di program Mata Najwa, Metro TV, pada 24 Agustus 2016, Andi mengungkapkan alasannya mendukung Antasari.

"Kalau dari pertama kasus mencuat pada tanggal 14 Maret 2009, dari awal saya enggak yakin bahwa Pak Antasari pelakunya," buka Andi.

Ia mengungkapkan, dirinya tidak kaget saat mendengar Nasrudin tewas ditembak. Sebab, kakaknya pernah memberitahukan Andi soal ancaman.

Andi mengaku, ketika menunggu Nasrudin yang sekarat di rumah sakit, ia didatangi orang yang mengaku polisi, tepatnya Komisaris Polisi (Kompol).

"Ketika saya mendengar saudara saya tertembak sebelum meninggal, saya terbang ke Jakarta (dari Makassar). Jam 3 subuh saya merasa ganjir. Ada tiga orang yang mengaku kompol Polda Metro Jaya datang ke saya," ungkapnya.

Oleh oknum itu, Andi ditanyai mengenai status hubungan dengan Nasrudin dan apakah dirinya sudah tahu motif dari penembakan.

Andi pun kaget dan langsung curiga karena oknum tersebut langsung menyimpulkan kasus itu dengan cinta segitiga.

Dijelaskan Andi, nama Rani Juliani, mantan caddie sekaligus istri ketiga Nasrudin yang sempat diduga berhubungan dengan Antasari, sudah muncul lewat pernyataan oknum kompol tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com