Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Hampir Satu Bulan, Banjir Masih Rendam 1 Desa di Kabupaten Bekasi

Kompas.com - 16/03/2021, 13:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Banjir besar yang melanda mayoritas wilayah Kabupaten Bekasi pada akhir Februari 2021 belum sepenuhnya surut hingga sekarang.

Saat ini, tersisa 1 desa, yakni Desa Huripjaya di Kecamatan Babelan, yang masih terendam banjir.

"Hasil analisa dan pantauan terakhir, untuk banjir di Kabupaten Bekasi tinggal menyisakan satu titik," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Saat Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Kabupaten Bekasi Tertahan Rombongan Presiden

"Banjir di Kabupaten Bekasi dipastikan sudah hampir seluruhnya mereda, tinggal tersisa di Desa Huripjaya," ujar dia.

Air disebut semakin surut belakangan ini, namun pengaruh rob memperlambat surutnya banjir.

Sebelumnya, air juga relatif lebih lama surut pada wilayah lain di Babelan serta Kecamatan Muaragembong akibat rob tadi.

Baca juga: Banjir di Jakarta Jadi Sorotan, Banjir di Kabupaten Bekasi Siapa Peduli?

"Kalau keseluruhan, dengan berkurangnya intensitas di hulu, juga pengiriman debit air yang menurun, banjir reda," kata Henri.

"Dari dua tahun terakhir, status yang menyebabkan banjir masih dari penyebab yang sama: air dari hulu, saat intensitas hujan tinggi," tambahnya.

Pemkab diminta cekatan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi diminta segera mengambil tindakan cepat dalam penanganan pascabanjir.

Di beberapa titik, di Kecamatan Pebayuran misalnya, dampak banjir cukup hebat karena wilayah itu berdekatan dengan titik jebolnya tanggul Sungai Citarum akhir Februari lalu.

Rumah-rumah warga rusak berat dan beberapa di antaranya rata dengan tanah usai disapu arus banjir.

“Untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir, jangan saling melempar tanggung jawab. Sebab, kalau saling melempar, kasihan masyarakat yang jadi korban banjir,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mohammad Nuh kepada Warta Kota, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Banjir Kabupaten Bekasi: Jembatan Jalur Pantura Ambles akibat Luapan Citarum, Akses Truk Terputus

“Ini bencana, jangan terlalu prosedural, ambil langkah cepat. Apalagi kalau sudah menyangkut masalah nyawa dan kesehatan orang. Kasihan sudah mau 1 bulan warga harus tinggal enggak jelas gitu,” ujarnya.

Pemkab Bekasi dalam hal ini Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja juga dinilai harus turun ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat, agar persoalan ini bisa segera selesai.

“Memang rasanya harus cek ke lapangan, seperti apa kondisi warga yang rumahnya rumah itu. Sudah mau satu bulan, bagaimana kehidupan mereka di sana," tandasnya.

Warga masih menunggu kejelasan pemerintah terkait akan diberikannya bantuan untuk membangun rumahnya kembali.

"Iya masih belum jelas ini, sudah dimintai data dan sudah dibuatkan ATM tapi belum juga ada bantuannya," kata Samsudin (50), kepada Warta Kota pada Senin (15/3/2021).

Samsudin menuturkan dirinya bersama keluarga sudah hampir satu bulan menumpang di rumah tetangganya.

"Habis berantakan, jadi saya tinggal di rumah saudara di samping rumah saya. Ini rumah saudara aja sudah hampir sebelah juga rusak, enggak normal. Kalau rumah saya, sudah hancur semua, sisa pondasi saja sama ubin," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com