Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan dan Asa Lansia Ikut Vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan

Kompas.com - 17/03/2021, 07:09 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Ia bahkan menyempatkan diri untuk berfoto di banner besar yang bertuliskan 'Saya Sudah Divaksin'.

Baca juga: Gara-gara Info Hoaks, Banyak Warga Non-lansia Datang ke Istora Senayan Minta Divaksinasi

Matrois mengaku mengikuti vaksinasi karena percaya anjuran pemerintah bahwa vaksin ini dapat menangkal virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19. Ia ingin menjaga agar badannya tetap prima di usia yang sudah tidak lagi muda.

"Ya sesuai anjuran pemerintah. Apa salahnya kita coba. Selain tentunya kita tetap tingkatkan imunitas dengan makan teratur, olahraga, tidur yang cukup," kata Matrois.

Warga Bekasi ini mengaku mengetahui soal kegiatan vaksinasi di Istora dari media massa. Ia pun jauh-jauh berangkat dari Bekasi ke Istora dengan menumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line.

"Saya datang sendiri saja ke sini naik kereta. Berangkat dari rumah 06.00 WIB, sampai sini 08.15. Ini baru selesai, sudah mau siang hari," kata dia.

Sama seperti lansia lain, Matrois harus mengantre untuk mendapat suntikan vaksin. Ia mengaku harus berdiri selama 90 menit saat mengantre di area parkiran sebrang Istora.

"Saya antre dari ujung sampai ujung, satu jam setengah, berdiri," kata dia.

Setelah selesai mengantre di area parkiran, Matrois dipersilahkan untuk masuk ke area vaksinasi Istora Senayan. Di area tersebut, seluruh lansia mendapat tempat duduk.

Namun, Matrois tetap harus mengambil nomor antrean dan menunggu untuk divaksin selama kurang lebih satu jam.

Ia memaklumi antrean yang panjang karena minat para lansia untuk mengikuti vaksinasi juga tinggi. Namun, ia menilai harusnya BUMN sebagai pelaksana vaksinasi bisa melakukan evaluasi dan berbenah.

"Khusus untuk lansia boleh ngantrenya panjang. Tapi harusnya tempat adem, ada tempat duduk. Bagaimanapun caranya ngantre itu harus di tempat yang manusiawi untuk lansia. Kalau di area parkiran, walau pun tempatnya tertutup tapi kan itu tetap panas," kata Matrois.

Evaluasi dan perbaikan

Vaksinasi Covid-19 yang digelar Kementerian BUMN ini digelar sejak 8 Maret lalu. Awalnya, vaksinasi hanya ditujukan bagi pegawai BUMN serta lansia di DKI Jakarta yang telah terdata.

Kementerian BUMN menggandeng sejumlah organisasi untuk mendata lansia yang akan divaksinasi. Namun belakangan, banyak warga lansia yang datang langsung ke Istora Senayan untuk mendapatkan vaksin meski tidak terdata. Panitia vaksinasi pun akhirnya tetap melayani mereka.

Baca juga: Lansia Bisa Daftar Online untuk Vaksinasi di Istora Senayan Tanpa Antre, Ini Link-nya

Lansia cukup membawa kartu tanda penduduk yang menunjukkan bahwa mereka memang sudah berusia 59 tahun.

Awalnya panitia membatasi hanya lansia dengan KTP DKI Jakarta yang bisa mengikuti vaksinasi. Namun lansia non-KTP DKI Jakarta juga pada akhirnya dibolehkan mengikuti vaksinasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com