Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Harian MRT Jakarta Capai 20.728 Orang per Hari pada Maret Ini

Kompas.com - 17/03/2021, 21:38 WIB
Rosiana Haryanti,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, jumlah penumpang MRT mulai mengalami peningkatan tahun ini. Menurut dia, jumlah penumpang MRT Jakarta mengalami penurunan signifikan selama pandemi Covid-19.

Lalu pada awal tahun 2021, rata-rata jumlah penumpang berada pada angka 13.694 orang per hari. Jumlah itu meningkat pada Februari 2021 dengan rata-rata 16.812 orang yang diangkut per hari.

Peningkatan signifikan terjadi pada Maret 2021. William menyebutkan, rata-rata jumlah penumpang per hari mencapai 20.728 orang.

Baca juga: 2 Tahun Beroperasi, MRT Jakarta Angkut 35,5 Juta Penumpang

"Pada Maret ini, rata-rata per hari mencapai 20.728 orang," ucap William dalam konferensi viirtual, Rabu (17/3/2021).

Jumlah penumpang harian MRT Jakarta mengalami penurunan signifikan mulai April 2020 atau masa awal pandemi. Sejak saat itu, rata-rata jumlah harian penumpang tidak pernah menyentuh angka 20.000 orang.

Dengan adanya peningkatan ini, William berharap, jumlah penumpang terus bertambah. William bahkan menargetkan MRT Jakarta bisa mengangkut 65.000 penumpang per hari pada akhir tahun 2021.

"Kita berharap angka ini makin naik terus ke target kami 65.000 pada akhir tahun ini," ujar William.

Dia menambahkan, selama dua tahun beroperasi, MRT Jakarta telah mengangkut sekitar 35,5 juta penumpang dengan total 155.640 perjalanan.

Dia menjelaskan, selama beroperasi, MRT Jakarta juga tidak pernah mendapatkan kasus atau kecelakaan besar.

Menurutnya, dari segi operasional, perusahaan juga mencatatkan ketepatan waktu kedatangan antar-stasiun atau arriving time hingga 99,93 persen. Sementara pencapaian ketepatan berhenti di stasiun atau dwelling time sebesar 99,97 persen.

Pencapaian ketepatan waktu tempuh kereta per lintas atau travelling time mencapai 99,95 persen.

Baca juga: MRT Jakarta Izinkan Sepeda Non-Lipat Masuk Gerbong Kereta, Ini Syaratnya

"Achievement yang membahagiakan, bagaimana on time performance yang tetap hampir 100 persen selama dua tahun,"ucap William.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com