Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

600 Bus untuk Mudik Lebaran Disiapkan di Terminal Bus Kalideres

Kompas.com - 17/03/2021, 21:47 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 600 unit bus untuk mudik Lebaran tahun 2021 disiapkan untuk berangkat dari Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat.

"Biasa kami gunakan di Terminal Kalideres ada 500 bus. Tapi tambahan 100 bus bantuan lagi siap. Jadi total 600 maksimal," kata Kepala Terminal Bus Kalideres, Revi Zulkarnaen, Rabu (17/3/2021).

Persiapan itu dilakukan seiring dengan dicabutnya larangan mudik oleh Menteri Perhubungan.

Revi mengaku tengah mengecek sarana prasarana yang harus diperbaiki dalam menyambut periode libur Lebaran mendatang.

Baca juga: Penumpang Jurusan Padang di Terminal Bus Kalideres Melonjak

"Karena tahun lalu tidak ada mudik, sekarang ada. Kalau seandainya ada peningkatan jumlah penumpang kami harus siap untuk keamanan penumpang juga," kata Revi.

Ia masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait diperbolehkannya mudik dalam periode Lebaran di tengah pandemi Covid-19.

Revi menegaskan bahwa yang terpenting dalam periode libur Lebaran tahun ini adalah penerapan protokol kesehatan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintah tidak akan melarang masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2021. Perayaan Lebaran tahun ini diperkirakan masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa kemarin, yang membahas sejumlah hal, salah satunya kesiapan transportasi untuk arus mudik dan arus balik Lebaran 2021.

"Hal pertama yang bisa kami ungkapkan terkait mudik 2021. Pada prinsipnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tidak melarang (mudik)," kata Budi dalam rapat kerja yang dipantau secara daring.

Menurut Budi, tak dilarangnya mudik ini karena akan ada mekanisme protokol kesehatan ketat yang disusun bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Salah satunya, Kemenhub dan Satgas Covid-19 akan berkoordinasi dalam hal tracing kepada masyarakat yang bepergian.

Kendati demikian, Budi menegaskan bahwa Kemenhub juga tetap memperhatikan isu strategis yang muncul apabila mudik dilaksanakan. Ia menyebut akan ada lonjakan pergerakan orang.

Apalagi, program vaksinasi Covid-19 yang sudah berjalan, serta penggunaan tes GeNose yang lebih murah sebagai syarat perjalanan jauh akan meningkatkan keinginan warga untuk berpergian.

"Oleh karenanya, kita melakukan upaya penekanan agar Covid-19 yang masih banyak di masyarakat, dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan masyarakat juga harus beradaptasi," tutur Budi.

Tahun lalu, pemerintah melarang masyarakat mudik untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com