JAKARTA, KOMPAS.com - Lemparan bom molotov terlihat di Jalan Pancoran Raya tepatnya di depan Jalan Pancoran Buntu 2, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (17/3/2021) malam sekitar pukul 23.10.
Pantauan Kompas.com, lemparan bom molotov terlihat dari arah massa dari dalam Gang Pancoran Buntu 2.
Bom molotov terlihat meledak beberapa kali.
Baca juga: Bentrokan di Pancoran, 23 Orang Jadi Korban, Satu Warga Dirawat di Rumah Sakit
Lemparan bom molotov dibalas sekelompok orang dengan lemparan batu dari sisi Jalan Raya Pancoran.
Anggota kepolisian telah tiba di lokasi.
Saat in, Jalan Pancoran Raya ditutup dari perempatan Patung Pancoran.
Belum diketahui penyebab dan pelaku yang terlibat dalam bentrokan ini.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah langsung datang ke lokasi pasca bentrok mereda sekitar pukul 02.00.
Azis mengungkapkan bentrok yang terjadi dilatarbelakangi persoalan sengketa lahan di Jalan Pancoran Buntu 2 antara warga dengan pihak Pertamina. Diduga, ada kelompok lain yang menunggangi persoalan itu hingga terjadi bentrok tadi malam di Pancoran.
Sebelumnya, upaya mediasi antara kelompok yang bersengketa yaitu warga Jalan Pancoran Buntu II dan Pertamina telah dilakukan.
Baca juga: Bentrokan di Pancoran, Diduga Ada Pihak Luar yang Tunggangi Masing-masing Kelompok
“Sebenarnya telah dilakukan upaya-upaya mediasi kedua belah pihak sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Namun pada malam hari ini, bukan pihak-pihak yang bersengketa namun ada pihak-pihak luar yang menunggangi masing-masing kelompok,” kata Azis saat ditemui di lokasi bentrokan, Kamis (18/3/2021) dini hari.
Akibat peristiwa ini, puluhan korban berjatuhan. Perwakilan Solidaritas Forum Pancoran Bersatu Leon Alvinda Putra mengatakan, korban berasal dari warga Jalan Pancoran Buntu II dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu.
“Korbannya sudah puluhan, sekarang yang terdata sudah 20 orang. Banyak yang luka berat,” ujar Leon saat dikonfirmasi, Kamis (18/3/2021) dini hari.
Baca juga: Batu dan Pecahan Batu Berserakan di Jalan Pancoran Raya
Leon mengatakan, korban-korban mengalami luka kepala bocor dan kaki sobek. Korban lainnya mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan pihak kepolisian.
“Banyak (korban) yang dibawa ke rumah sakit,” ujar Leon.
Data yang diterima Kompas.com, ada 23 korban akibat bentrokan di Jalan Pasar Minggu Raya. Korban berasal dari pihak warga Jalan Pancoran Buntu II, yaitu Arip (luka di tangan dan punggung), Sukardi (kaki berdarah), Warso (kepala bocor), dan Eko (dada terkena batu).
Warga dan anggota Forum Solidaritas Pancoran Bersatu juga mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan polisi ke arah Jalan Pancoran Buntu II.
“Seorang warga (Pancoran Buntu II) dengan luka berat masih dirawat di RS Tebet,” ujar Leon. Korban sempat kesulitan ditangani karena terbatasnya alat medis dan kesulitan mengakses bantuan medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.