Dia merasa semakin lama perjalanan, justru semakin baik
"Kan saya butuh berpikir panjang, kedepannya harus ngapain, berbuat apa. Nah perjalanan ini untuk memikirkan ulang semuanya. Hidup saya harus dibawa kemana setelah ini," ungkapnya.
Sepuluh hari berlalu. Tanpa disadari, kaki Nufa sudah dipenuhi luka akibat kulit yang selalu bergesekan dengan tali sandal maupun sepatu.
Luka itu lama-kelamaan semakin parah dan terasa perih.
Kondisi itu membuat Nufa menjadi sulit berjalan. Dia sempat berpikir untuk menyudahi perjalanannya mengunjungi padang rumput Gunung Rinjani dengan berjalan kaki.
Namun, keputusasaan itu berhasil ia hilangkan dan perjalanan terus berlanjut hingga berminggu-minggu lamanya.
"Kalau naik kendaraan kayak pesawat, kemudian langsung mendaki, (lalu) turun, Itu waktunya terlalu singkat. Enggak bisa kayaknya untuk secepat itu memutuskan arah hidup," kata Nufa.
Nufa berjalan selangkah demi selangkah di sepanjang jalur pantai selatan Jawa. Rute yang membawa ia bisa menyusuri pantai-pantai di selatan Pulau Jawa yang jarang terjamah.
Sampai akhirnya ia bisa menyeberang ke Pulau Bali lalu sampai ke Pulau Lombok. Tempat di mana Gunung Rinjani berada.
Sepanjang perjalanan, Nufa mengaku banyak bertemu orang baru yang tanpa sungkan menawarkan bantuan.
Dia sempat mendapatkan tawaran menginap di rumah warga hingga tumpangan kendaraan.
Bahkan, ada warga yang ingin memberikan ongkos untuk naik angkutan umum karena iba melihat kondisi Nufa.
"Ya ada saja yang ngajak mampir, disuruh menginap. Diberi uang saku buat ongkos. Ya baik banget lah orang-orang yang saya temui di perjalanan," kata Nufa.
Dia juga sempat mendapatkan tawaran bertemu ahli spiritual karena salah seorang warga menduga Nufa tengah menjalankan ritual tertentu.
"Banyak yang tanyakan dari mana mau kemana. Kan beda ya pandangan orang daerah Jawa sana kalau melihat seseorang berjalan kaki. Dianggap lelaku nih atau tirakat," ungkapnya.
Setelah menempuh jarak kurang lebih 1.500 kilometer selama lebih dari dua bulan, Nufa akhirnya sampai di titik awal pendakiannya ke Gunung Rinjani pada awal April 2016.
Ketika itu, aturan pendakian Gunung Rinjani mengharuskannya mencari rekan perjalanan.
Nufa kemudian bergabung dengan salah satu rombongan pendaki yang ia temui di lokasi.
"Ramai kalau pas pendakian di Rinjaninya. Banyak barengan jalannya," kata Nufa.