JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrokan antar warga pecah di sekitar Jalan Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (17/3/2021) malam.
Bentrokan yang disebabkan oleh sengketa tanah antara warga Pancoran dengan Pertamina itu melibatkan warga Jalan Pancoran Buntu II dan pihak yang diduga ditunggangi.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengungkapkan bahwa konflik itu sudah terjadi sejak lama.
"Salah satu momen puncak eskalasi kekerasan terjadi semalam. Warga Pancoran yang masih bertahan di tanah yang telah mereka tempati sejak lama mendapatkan serangan lemparan batu, bom molotov hingga gas air mata," tulis Kontras lewat akun Twitter @KontraS, Kamis.
Wakil Koordinator II Kontras Rivanlee Anandar telah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip kicauan tersebut.
Baca juga: Kontras: Bentrok di Pancoran karena Lahan Warga Hendak Digusur PT Pertamina
Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah, bentrokan pada Rabu malam itu dipicu oleh pihak-pihak luar yang menunggangi massa.
"Baik dari pihak warga maupun pihak satunya (Pertamina) juga mendatangkan massa dari luar yang bersengketa. Ini (massa dari luar yang bersengketa) yang menimbulkan kericuhan dan bentrokan," ujar Aziz saat ditemui di lokasi bentrokan, Kamis dini hari.
Sebelumnya pada Rabu pagi, pihak kepolisian telah mengadakan mediasi antara warga Pancoran Buntu II dan pihak Pertamina di Polsek Pancoran. Pertemuan berlangsung selama tiga jam.
"Pihak kepolisian menginisiasi pertemuan antara warga Pancoran Buntu dengan pihak Pertamina, agar kedua belah pihak menahan diri dan menjaga situasi tetap kondusif," ujar Azis.
Pada Rabu sore, menurut Azis, ada pihak luar yang datang ke lokasi dan melakukan aksi unjuk rasa hingga menutup jalan. Diduga pihak luar itu merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas).
Baca juga: Bentrokan di Pancoran, Diduga Ada Pihak Luar yang Tunggangi Masing-masing Kelompok
Setidaknya ada 23 korban yang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.
Perwakilan Forum Solidaritas Pancoran Bersatu Leon Alvinda Putra mengatakan, korban berasal dari warga jalan Pancoran Buntu II dan anggota Forum Forum Solidaritas Pancoran Bersatu.
"Korbannya sudah puluhan, sekarang yang terdata sudah 20 orang. Banyak yang luka berat," ujar Leon kepada Kompas.com, Kamis dini hari.
Korban ada yang mengalami luka bocor di kepala, luka di kaki, tangan, punggung, dan dada.
Bentrokan mulai memanas sekitar pukul 21.00 WIB. Dua kelompok massa yang bertikai saling melemparkan batu. Bom molotov juga terlihat melayang dan meledak di lokasi.
Baca juga: Bentrokan di Pancoran, 23 Orang Jadi Korban, Satu Warga Dirawat di Rumah Sakit
Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Pancoran Raya ditutup hingga tengah malam.
Kendaraan dari arah Dr Saharjo dialihkan ke Jalan Jenderal Gatot Soebroto. Sementara itu arus lalu lintas dari arah Pasar Minggu diarahkan berbelok ke Jalan Perdatam.
Sisa-sisa batu dan pecahan botol bekas bentrokan mulai dibersihkan oleh petugas pada Kamis dini hari.
Pembersihan dilakukan oleh anggota Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan dan petugas Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU) Pancoran.
Mobil road sweeper juga dikerahkan untuk menyedot sisa-sisa bentrokan.
Hingga berita ini ditulis Kompas.com masih berusaha mengonfirmasi ke pihak perusahaan plat merah itu. Namun, belum mendapatkan respons.
(Penulis: Wahyu Adityo Prodjo, Ihsanuddin/ Editor: Irfan Maullana, Sandro Gatra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.