Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Sengketa Lahan di Pancoran yang Picu Bentrokan Versi Kontras, Warga Kerap Diintimidasi dan Dianiaya

Kompas.com - 18/03/2021, 15:18 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Di luar, warga lainnya mendesak agar mereka melepaskan Pak Gito. Beberapa hari kemudian diketahui Pak Gito akan dikriminalisasi dengan tuduhan melakukan penganiayaan/pemukulan.

Sampai dengan saat ini Pak Gito telah menerima dua kali panggilan dari Polres Jakarta Selatan, tetapi tidak dapat memenuhi panggilan karena yang bersangkutan sedang sakit.

Baca juga: Bentrokan Pecah di Jalan Pancoran Raya, Ada Lemparan Bom Molotov

-Di bulan yang sama pihak, PT Pertamina juga sempat ingin memblokade akses keluar masuk dari warga Gang Buntu II dengan membuat plang pagar. Namun warga melawan.

Sampai saat ini, dari dua akses, hanya ada satu akses yang dijaga untuk membatasi warga keluar masuk. Warga menolak ini karena alasan mata pencarian sebagian besar warga yang membutuhkan pickup/truk keluar masuk permukiman.

- Pada 24 Februari, upaya penggusuran kembali dilakukan. Oknum ormas dan preman mulai menyerbu permukiman warga dan hendak merobohkan rumah warga.

Warga yang mencoba mempertahankan rumahnya mendapat tindakan kekerasan dari oknum ormas dan preman. Tiga orang warga luka-luka disebabkan tindak kekerasan oleh oknum ormas dan preman. Satu orang warga mengalami bocor di kepala akibat timpukan batu, satu orang warga mengalami lebam di mata, dan satu orang lagi ditarik dan diseret ke aspal Jalan Raya Pasar Minggu hingga sempat mengalami pingsan.

Proses eksekusi berakhir sampai menjelang maghrib dan menyebabkan satu rumah warga terbongkar/roboh.

Baca juga: Gara-gara Perebutan Lahan, Bentrokan Terjadi di Pancoran Jaksel

- Beberapa hari setelah bentrokan terakhir, warga kerap mendapat intimidasi akan adanya penyerangan mendadak di malam hari seperti ancaman akan dilempar molotov, anak-anak muda dari pihak warga akan diculik/ditangkap satu per satu sebagai upaya pembungkaman.

- Di malam hari mulai ada lima orang anggota Brimob dengan menggunakan tiga sepeda motor dengan atribut lengkap helm pelindung badan serta persenjataan lengkap berkeliling dengan sepeda motor memasuki pekarangan warga sembari salah satu dari mereka merekam kegiatan warga.

- Pada 9 Maret 2021, beberapa orang berpakaian bebas kembali mendatangi warga dan mengintimidasi warga, salah satunya terjadi cekcok antara preman ini dengan salah satu warga yang sedang hamil dan sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com