Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Penyerangan gara-gara Tuduhan BAB Kucing, Polisi Datangi Rumah Korban

Kompas.com - 18/03/2021, 15:26 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Marlina menyebutkan, peristiwa penyerangan itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, ia sedang berada sendiri di rumah.

“Suami saya sedang enggak di rumah, pas bangun tidur anak saya enggak di rumah, dia lagi keluar sama temannya ngopi,” tambah Marlina.

Kemudian, Marlina mendengar ada suara orang yang melompat ke halaman rumahnya. Ia kemudian mengintip dari balik jendela lantaran pintu rumahnya dikunci dari luar.

“Mereka teriak, 'Woi keluar lu', kayak gitu. Dia bilang kotoran kucingnya kebauan sampe sini,” ujar Marlina.

Tetangganya, seorang pria paruh baya dan anaknya remaja sudah berada di depan pintu rumahnya.

Kemudian, pria itu langsung berteriak dan juga menunjuk-nunjuk ke arah Marlina dengan jari.

“Bapak itu di depan saya, si anak dateng tiba-tiba langsung nendang jendela (bagian bawah), yang pecah atas,” ujar Marlina.

Peristiwa pemecahan kaca rumahnya sempat terekam lewat ponselnya. Detik-detik Marlina didorong hingga hampir terjatuh juga terekam, tetapi akhirnya terhenti.

“Tapi, itu udah enggak ada di rekaman, karena hape saya sudah ditarik dia,” tambah Marlina.

Ia juga diteriaki dengan kata-kata binatang dan diminta menghapus video oleh anak itu. Anak itu kemudian membanting ponsel milik Marlina.

Dari video yang diterima Kompas.com, pria paruh baya tersebut sempat bilang, “Ngontrak di sini jangan banyak lagu.”

“Dari sini baunya (kotoran kucing) ke mana-mana bu. Saya masih tahan aja,” ujar pria tersebut.

Kini, dinding rumah Marlina yang berbatasan dengan rumah pelaku ditutup.

Marlina menyebutkan, tembok yang berbatasan dengan tetangganya masih berjarak sebelum terjadi penyerangan.

“Dipasang tembok itu Selasa pagi. Pas dipasang ya, saya diam aja. Kan bukan urusan saya,” ujar Marlina.

Marlina tak mengetahui pasti alasan penutupan tembok yang berbatasan dengan rumahnya.

Namun, ia menduga agar kucing-kucing miliknya tak melompat ke area rumah tetangganya.

“Setelah kejadian, disuruh pasang kawat sama yang punya kontrakan. Katanya biar enggak kenapa-kenapa. Tapi belum sempat dipasang, eh kejadian ditutup temboknya,” kata Marlina.

Tembok tersebut berukuran panjang sekitar 2-5 meter dan tinggi setengah meter. Marlina mengatakan, tak mengambil pusing penutupan tembok yang berbatasan dengan rumah kontrakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com