TANGERANG, KOMPAS.com - Polres Metro Tangerang Kota tengah mengusut kasus Asrul Burhan alias Ruli yang disebut mengacungkan golok kepada seorang warga Ciledug, Kota Tangerang.
Kasus itu berawal ketika Ruli membangun tembok di jalan depan gedung fitness milik Asep di Tajur pada 2019. Rumah Asep pun terisolasi.
Ruli mengeklaim jalan itu miliknya.
Pada 21 Februari 2021, sebagian tembok itu jebol karena banjir. Namun, Ruli tak memercayai hal itu.
Ruli justru tersulut amarah dan mengacungkan sebilah golok ke leher ibu dari Asep.
Asep selaku pihak pelapor menyatakan tidak akan mencabut laporannya kepada polisi, meski tembok sepanjang 300 meter yang menjadi akar permasalahan tersebut telah dirobohkan oleh Pemerintah Kota Tangerang pada Rabu (17/3/2021).
"Enggak ada yang mau nyabut berkas," ujar Asep melalui sambungan telepon, Kamis (18/3/2021).
Meski demikian, Asep mengaku, ia dan keluarganya telah memaafkan tindakan Ruli yang mengacungkan sebilah golok tersebut.
"Dia (Ruli) kayak gitu, ya pasti kami maafin," ungkap Asep.
"Tapi kalau soal proses hukumnya kan sudah berjalan, ya sudah, jalani saja," imbuh dia.
Baca juga: Disebut Acungkan Golok, Pembangun Tembok yang Halangi Rumah Warga Ciledug Dipanggil Polisi
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu de Fatima mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim surat panggilan kepada Ruli sejak Senin (15/3/2021).
"Terkait Pak Ruli, kami sudah melakukan pemanggilan," kata Deonijiu, Selasa kemarin.
Ruli diwajibkan mendatangi Mapolresta Metro Tangerang Kota untuk memberikan klarifikasi terkait peristiwa pengacungan golok itu.
Namun, kata Deonijiu, Ruli belum datang ke kantor polisi hingga Rabu sore.
Baca juga: Polisi Masih Tunggu Kehadiran Pembangun Tembok yang Halangi Rumah Warga di Celedug
Polisi pun akan mengirimkan surat panggilan kedua ke Ruli.
"Kalau memang masih belum (datang), kami beri batas waktu yang ditentukan. Kami upaya melakukan pemanggilan kedua," papar dia.
Deoniju menegaskan, aparat akan menjemput paksa Ruli jika dia tak kunjung memenuhi surat panggilan kedua itu.
"Mana kala (Ruli) belum datang juga, terpaksa kami jemput," ungkap Deonijiu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.