JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah korban akibat bentrokan yang dipicu provokasi ormas di Jalan Pasar Minggu Raya, tepatnya di Gang Pancoran Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan, bertambah.
Perwakilan Solidaritas Forum Pancoran Bersatu Milan mencatat, ada 28 korban luka akibat penyerangan ormas ke Jalan Pancoran Buntu II.
“Kalau dari data kami ada 28 orang korban luka dan dibagi dalam dua kategori, luka ringan dan berat,” kata Milan saat ditemui di Posko Solidaritas Forum Pancoran Bersatu di Gang Buntu II, Kamis (18/3/2021).
Milan mengatakan, korban terdiri dari 20 luka ringan dan delapan luka berat.
Korban luka ringan terdiri dari delapan warga Gang Buntu II dan 12 anggota Solidaritas Forum Pancoran Bersatu.
“Luka berat tiga warga, lima solidaritas,” ujar Milan.
Ia menambahkan, tim medis sempat kewalahan menangani korban luka. Penanganan korban luka terkendala dengan kondisi yang terbatas.
“Dari semalam kan sifatnya kayak mendadak (bentrokan), ada upaya pencegahan juga. Memang masih kurang banget. Tadi pagi juga kami umumkan ke masyarakat untuk pertolongan medis,” tambah Milan.
Sebelumnya, perwakilan Solidaritas Forum Pancoran Bersatu Leon Alvinda Putra mengatakan, korban sebanyak 23 orang.
Jumlah tersebut berdasarkan data korban luka pada Kamis pukul 01.30 WIB.
Leon mengatakan, korban-korban mengalami luka seperti kepala bocor dan kaki sobek.
Korban lainnya mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakan pihak kepolisian.
“Banyak (korban) yang dibawa ke rumah sakit,” ujar Leon.
Baca juga: Duduk Perkara Sengketa Lahan di Pancoran yang Picu Bentrokan, Bermasalah Sejak 1970-an
Data yang diterima Kompas.com, ada 23 korban yang akibat bentrokan di Jalan Pasar Minggu Raya.
Korban berasal dari pihak warga Jalan Pancoran Buntu II yang terluka akibat lemparan batu, yaitu Arip (luka di tangan dan punggung), Sukardi (kaki berdarah), Warso (kepala bocor), dan Eko (dada terkena batu).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.