Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Rencana Karaoke Akan Dibuka Lagi, Ini Prokes yang Disiapkan Asosiasi Pengusaha

Kompas.com - 19/03/2021, 20:25 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) menyusun protokol kesehatan yang akan diterapkan pelaku usaha karaoke jika beroperasi di masa pandemi Covid-19.

Protokol kesehatan tersebut disusun sehubungan dengan rencana diperbolehkannya karaoke kembali beroperasi.

Penetapan protokol kesehatan tersebut disimulasikan anggota Asphija di Karaoke 108, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (19/3/2021).

"Jadi, sebelum buka yang pasti kami (pengusaha karaoke) melakukan kesiapan manajemen, seluruh karyawan akan dites PCR Covid-19," kata Hanna Suryani, ketua Asphija, Jumat.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Pemprov Masih Pelajari Pembukaan Karaoke

Persiapan manajemen mencakup disterilkannya seluruh karaoke menggunakan disinfektan.

"Kami sterilisasi tempat usaha, semprot, cek sirkulasi udara karena karaoke kan indoor, sirkulasi harus bagus," lanjut Hanna.

"Penyemprotan disinfektan terhadap seluruh barang yang akan dipakai, sampai peralatan minum dan makan," imbuhnya.

Tempat karaoke juga wajib difasilitasi air purifier.

"Setelah semua siap, baru kami akan melatih karyawan jadi tim satgas covid-19 mandiri, itu akan dapat bimbingan satgas covid-19 pusat dan BNPB pusat," kata Hanna.

Pengunjung karaoke juga diwajibkan mematuhi sejunlah protokol kesehatan.

"Pengunjung akan swab antigen Covid-19, kalau hasilnya negatif boleh masuk," lanjut Hanna.

Pengunjung yang memiliki surat hasil tes antigen Covid-19 maupun tes PCR yang masih berlaku akan diperbolehkan masuk.

"Jadi, nanti ada booth tes antigen, managemen akan menyediakan tenaga kesehatan di bawah arahan dinas kesehatan, atau karyawan kita dilatih untuk bisa melakukan tes antigen," tambahnya.

Setelah melakukan tes, suhu tubuh pengunjung akan diukur menggunakan thermogun.

Pengunjung juga diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk ke karaoke.

Di dalam ruang karaoke, satu orang pengunjung diperlengkapi dengan empat buah masker microphone.

"Nanti kalau microphone-nya ganti yang pakai, harus diganti juga masker microphone-nya," kata Hanna.

Jarak antarpengunjung dalam ruangan juga harus dijaga.

Baca juga: Rencana DKI Buka Usaha Karaoke, Pimpinan DPRD: Dewasa Diberi Ke Tempat Karaoke, Anak Dibatasi Ke Sekolah

Sementara untuk pembayaran, terdapat dua skema yang dapat dilakukan pengunjung.

"Opsi pertama pembayara di kasir nanti akan dipasang akrilik di depan kasir, atau kedua waiter masuk ke dalam ruangan karaoke membawa mesin pembayaran," ujar Hanna.

Pembayaran sendiri diharapkan dilakukan secara non-tunai.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI tengah menyiapkan pemberian izin operasional karaoke di Ibu Kota.

Rencana Pemprov DKI membuka usaha karaoke di masa pandemi ini tertuang dalam Surat Edaran Disparekraf DKI Nomor 64/SE/2021 tentang Persiapan Pembukaan Kembali Usaha Karaoke di Provinsi DKI Jakarta.

Disparekraf DKI saat ini masih menyusun protokol kesehatan (prokes) yang tepat agar usaha karaoke di Jakarta bisa kembali berjalan di masa pandemi Covid-19. Prokes tersebut tak hanya diperuntukkan pelaku usaha, tetapi juga pelanggan karaoke di Jakarta.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pariwisata Disparekraf DKI Bambang Ismadi.

"Salah satunya (persyaratan) kami sarankan seperti itu, atau dia beli alat GeNose misalnya, atau (pelanggan) yang (boleh) masuk dulu (ke tempat karaoke) sebelumnya sudah dites (Covid-19)," kata Bambang, Jumat lalu.

Anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Syarif mendukung wacana Pemprov DKI membuka usaha karaoke yang telah tutup sejak April 2020.

 Syarif menyarankan agar Pemprov DKI memasukkan kewajiban pelanggan memakai masker saat bernyanyi dalam prokes yang nantinya diterbitkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com