JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang dengan terdakwa Rizieq Shihab yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Jumat (19/3/2021), kembali diwarnai drama. Drama terjadi di dalam maupun di luar ruangan persidangan.
Rizieq yang merupakan mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu menjadi terdakwa dalam tiga perkara, yakni kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat; kerumunan di Megamendung, Bogor; dan tes usap palsu Rumah Sakit (RS) Ummi Bogor.
Sama dengan sidang perdana tiga hari sebelumnya, sidang pembacaan dakwaan kemarin juga diwarnai drama karena Rizieq menolak sidang digelar secara virtual. Rizieq sempat marah-marah hingga mengabaikan hakim sebagai bentuk protes. Namun, akhirnya sidang pembacaan dakwaan tetap berjalan.
Baca juga: Dua Simpatisan Rizieq Shihab yang Datang ke Sidang Reaktif Covid-19
Drama juga terjadi di luar gedung PN Jaktim. Pengacara Rizieq yang dilarang masuk bersitegang dengan polisi. Massa emak-emak pendukung Rizieq juga sempat adu mulut dengan polisi karena tak terima dibubarkan.
Satu hari sebelum persidangan, PN Jaktim telah mengimbau melalui media agar masyarakat menyaksikan jalannya sidang lanjutan secara virtual.
Akan tetapi, imbauan tersebut tak dihiraukan. Dalam pantauan Kompas.com, massa memadati PN Jakarta Timur sejak Jumat pagi.
Kerumunan tak terelakkan, terdiri dari massa pendukung Rizieq dan polisi yang bertugas mengamankan situasi di lokasi.
Petugas harus berulang kali mengimbau massa untuk membubarkan diri dan menekankan bahwa persidangan hanya dapat disaksikan secara virtual.
"Tolong ya ibu-ibu jaga jarak. Tidak bergerombol. Ingat protokol kesehatan," kata petugas berbicara langsung tepat di hadapan massa.
Bukannya membubarkan diri, massa justru berorasi dan membentangkan spanduk sekitar pukul 10.00 WIB.
Spanduk itu bertuliskan, "Hancurkan kezaliman tegakkan keadilan. Bebaskan HRS dan aktivis serta pejuang keadilan. Kami siap bela kebenaran sampai titik darah penghabisan."
Polisi akhirnya membubarkan massa. Jajaran polwan dikerahkan di barisan paling depan untuk mengurai massa emak-emak itu.
Baca juga: Fakta-fakta Berbagai Dakwaan hingga Bungkamnya Rizieq Shihab...
Sempat terjadi tarik menarik spanduk antara polisi dan massa. Adu mulut juga terjadi karena massa emak-emak itu marah-marah saat dibubarkan.
Seorang polisi melalui pengeras suara berupaya menenangkan massa.
"Jangan marah-marah ibu, nanti darah tinggi," kata salah satu polisi dengan pengeras suara saat berupaya menenangkan keadaan.