Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sidang Rizieq, Pengacara dan Polisi Bersitegang, Massa Emak-Emak Dibubarkan

Kompas.com - 20/03/2021, 12:11 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang dengan terdakwa Rizieq Shihab yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Jumat (19/3/2021), kembali diwarnai drama. Drama terjadi di dalam maupun di luar ruangan persidangan.

Rizieq yang merupakan mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) itu menjadi terdakwa dalam tiga perkara, yakni kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat; kerumunan di Megamendung, Bogor; dan tes usap palsu Rumah Sakit (RS) Ummi Bogor.

Sama dengan sidang perdana tiga hari sebelumnya, sidang pembacaan dakwaan kemarin juga diwarnai drama karena Rizieq menolak sidang digelar secara virtual. Rizieq sempat marah-marah hingga mengabaikan hakim sebagai bentuk protes. Namun, akhirnya sidang pembacaan dakwaan tetap berjalan.

Baca juga: Dua Simpatisan Rizieq Shihab yang Datang ke Sidang Reaktif Covid-19

Drama juga terjadi di luar gedung PN Jaktim. Pengacara Rizieq yang dilarang masuk bersitegang dengan polisi. Massa emak-emak pendukung Rizieq juga sempat adu mulut dengan polisi karena tak terima dibubarkan.

Massa Emak-Emak

Satu hari sebelum persidangan, PN Jaktim telah mengimbau melalui media agar masyarakat menyaksikan jalannya sidang lanjutan secara virtual.

Akan tetapi, imbauan tersebut tak dihiraukan. Dalam pantauan Kompas.com, massa memadati PN Jakarta Timur sejak Jumat pagi.

Kerumunan tak terelakkan, terdiri dari massa pendukung Rizieq dan polisi yang bertugas mengamankan situasi di lokasi.

Petugas harus berulang kali mengimbau massa untuk membubarkan diri dan menekankan bahwa persidangan hanya dapat disaksikan secara virtual.

"Tolong ya ibu-ibu jaga jarak. Tidak bergerombol. Ingat protokol kesehatan," kata petugas berbicara langsung tepat di hadapan massa.

Bukannya membubarkan diri, massa justru berorasi dan membentangkan spanduk sekitar pukul 10.00 WIB.

Spanduk itu bertuliskan, "Hancurkan kezaliman tegakkan keadilan. Bebaskan HRS dan aktivis serta pejuang keadilan. Kami siap bela kebenaran sampai titik darah penghabisan."

Polisi akhirnya membubarkan massa. Jajaran polwan dikerahkan di barisan paling depan untuk mengurai massa emak-emak itu.

Baca juga: Fakta-fakta Berbagai Dakwaan hingga Bungkamnya Rizieq Shihab...

Sempat terjadi tarik menarik spanduk antara polisi dan massa. Adu mulut juga terjadi karena massa emak-emak itu marah-marah saat dibubarkan.

Seorang polisi melalui pengeras suara berupaya menenangkan massa.

"Jangan marah-marah ibu, nanti darah tinggi," kata salah satu polisi dengan pengeras suara saat berupaya menenangkan keadaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com