TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Kantor Ombudsman Perwakilan Banten Dedy Irsan menduga ada kelalaian petugas dalam proses verifikasi peserta vaksinasi Covid-19 tahap kedua di RSU Tangerang Selatan.
Akibatnya, sejumlah orang yang mengaku keluarga ASN dan DPRD bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap kedua, walaupun tidak masuk kelompok prioritas penerima vaksin.
"Ya mungkin bisa terjadi itu saat di tahap awal (verifikasi peserta). Kami menduga kelalaian petugas di lapangan," ujar Dedy, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Ombudsman Akan Panggil Dinkes Tangsel soal Vaksinasi terhadap Keluarga ASN dan DPRD
Menurut Dedy, Dinas Kesehatan Tangerang Selatan seharusnya dapat mengawasi proses verifikasi data peserta vaksinasi Covid-19 di setiap lokasi.
Hal tersebut untuk memastikan bahwa para peserta sudah terdata sebagai prioritas penerima vaksin Covid-19.
"Ya kan untuk verifikasi peserta itu yang sudah didata. Praktik di lapangannya itu jangan sampai tidak sesuai dengan data yang terjadi," ungkapnya.
Terkait hal itu, Ombudsman bakal memanggil Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk meminta klarifikasi.
"Kami akan panggil Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk kemudian memberikan penjelasan seperti apa, klarifikasi," kata Dedy.
Baca juga: Keluarga ASN dan DPRD Seharusnya Divaksinasi Bersama Masyarakat Umum
Adapun kerabat anggota DPRD hingga pegawai pemerintah kota diketahui ikut dalam vaksinasi Covid-19 di RSU Tangerang Selatan, Selasa lalu.
Sejumlah orang yang bukan sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua itu mengaku baru menjalani penyuntikan vaksin dosis pertama.
Salah satunya adalah Leo. Dia mengaku mendapat jatah vaksin setelah didaftarkan oleh keluarganya yang merupakan anggota DPRD Tangerang Selatan.
"Dari keluarga sih, orang DPRD," ujar Leo di lokasi seperti dilaporkan Tribun Jakarta, Selasa.
Dia kemudian menceritakan pengalaman pertamanya menjalani vaksinasi Covid-19. Menurut Leo, tidak ada efek samping apapun seperti informasi yang ketahuinya.
"Enggak, bahkan katanya tangannya bakal lemas saja, tapi ini enggak lemas, biasa saja sih," pungkas Leo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.