Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengkarut Tata Kelola Vaksinasi Covid-19, Lansia Susah Payah Dapatkan Vaksin

Kompas.com - 21/03/2021, 11:17 WIB
Rosiana Haryanti,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Menurutnya, penyuntikan vaksin untuk keluarga anggota dewan dianggap perlu karena tidak semua anggota dewan disuntik vaksin.

"Karena tidak semua anggota dewan itu bisa divaksin, 22 orang (anggota dewan berstatus) penyintas dan komorbid," kata Syarif.

Baca juga: Keluarga ASN dan DPRD Ikut Vaksinasi Tahap Kedua, Ombudsman: Utamakan Kelompok Prioritas

Pemprov DKI sebelumnya sempat menolak rencana vaksinasi Covid-19 untuk keluarga anggota DPRD DKI Jakarta. Alasannya, keluarga anggota dewan tidak termasuk kelompok prioritas yang harus divaksinasi.

Namun rencana tersebut kembali dilanjutkan setelah Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Ketua DPRD DKI Jakarta.

Lansia harus menunggu

Ketika kelompok yang bukan prioritas begitu mudah mendapat vaksin, situasi berbeda justru dialami oleh warga lanjut usia (lansia).

Mereka yang seharusnya menjadi prioritas dalam vaksinasi justru harus berjuang keras.

Dalam vaksinasi yang digelar oleh Kementerian BUMN, Selasa (16/3/2021), ribuan lansia memadati area Istora Senayan, Jakarta.

Baca juga: Pemprov DKI Sediakan 25 Bus Sekolah untuk Antar-Jemput Lansia Peserta Vaksinasi Covid-19

Pantauan Kompas.com, antrean lansia itu menerapkan protokol jaga jarak dan dibuat sebanyak 5 baris. Meski begitu, antrean tetap mengular sepanjang 200 meter.

Banyak lansia yang harus mengantre dengan berdiri karena minimnya tempat duduk.

Matrois (67) mengaku harus berdiri selama 90 menit. Setelah selesai mengantre di gedung parkir itu, Matrois akhirnya dipersilakan masuk ke Istora Senayan.

Dia bisa beristirahat di kursi yang telah disiapkan. Namun, ia harus mengambil nomor antrean dan menunggu untuk divaksin selama kurang lebih satu jam.

Baca juga: Dinkes Tangsel Buka Layanan Vaksinasi Lansia di Puskesmas

 

Ia juga harus jauh-jauh berangkat dari Bekasi ke Istora dengan menumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line.

Sementara, Elisabeth (73), menilai vaksinasi yang digelar Kementerian BUMN ini sudah cukup baik. Namun, warga Bekasi ini menyayangkan antrean yang cukup panjang dan lama.

Ia harus menunggu hingga dua setengah jam untuk mendapat suntikan vaksin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com