Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Obituari]: Herman Lantang adalah Petualangan Itu Sendiri

Kompas.com - 22/03/2021, 11:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Ia menuntaskan studinya di UI dengan merampungkan etnografi partisipatoris total terhadap Suku Dani di Papua. Ia bermukim cukup lama di Lembah Baliem, Wamena, di tengah-tengah suku terpencil itu.

"Saya berdiam dalam rumahku yang berbentuk Honay raksasa, (a)n-O-uma bernama Sinim. Rumahku dibangun oleh penduduk setempat secara gotong-royong, tradisional dengan bahan-bahan setempat berupa kayu, akar-akaran,tanaman merambat, rotan dan rumput. Tanpa menggunakan paku," tulis Herman dalam blog pribadinya

Selepas etnografi pada 1968, ia mengusulkan kepada Gie agar Mapala UI berekspedisi ke ke Papua. Surat-surat itu ia layangkan kepada Gie pada 17 Agustus 1968.

"Saya antara lain mengusulkan Mapala (UI) mengadakan pendakian gunung-gunung bersalju di Papua, yang baru terlaksana awal 1972, yaitu 3 tahun setelah Soe Hok Gie mendaki Semeru untuk tak kembali lagi pada 16 Desember 1969," tulis Herman.

Belakangan, pengalamannya berdiam di Baliem membuatnya didapuk sebagai pimpinan pendakian yang bertanggung jawab atas segala teknis pendakian dalam ekspedisi Mapala UI ke Puncak Carstenz, Pegunungan Jayawijaya.

Pemilik nomor keanggotaan Mapala UI M-016-UI itu pun harus meyakinkan Rektor UI kala itu, Soemantri Brodjonegoro yang gusar terhadap keselamatan Herman cs.

Ketika Soemantri bertanya, bagaimana makannya, Herman menjawab, “Kita minum madu” (Soemantri Brodjonegoro, Teguh di Jalan Yang Lurus, 2003). Herman pun menjelaskan bahwa dirinya dan seorang kawan, Henry Walandouw, sudah melakukan penjajakan ke Irian (nama Papua saat itu) dan mengaku telah mengantongi dukungan Gubernur Irian Barat, Acub Zainal.

Negosiasi selalu alot hingga Herman Lantang dan kawan-kawan berjanji akan memilih rute yang aman ke Puncak Jaya, yakni dari Beoga. Soemantri akhirnya merestui dengan syarat, para mahasiswa hanya sampai di batas salju.

“Tak boleh ada kecelakaan,” pesan Soemantri.

Rabu, 23 Februari 1972, tujuh anggota Mapala UI termasuk Herman merengkuh Puncak Jaya—melewati syarat yang diberikan Soemantri. Meski kesal, namun Soemantri jadi percaya dengan Mapala UI dan selalu memberi dukungan terhadap ekspedisi mereka selanjutnya.

Kecintaannya pada petualangan bahkan membawanya bekerja di perusahaan pengeboran minyak kenamaan, seperti Oil Field all part of Indonesia, East Malaysia Egypt dan Australia East Texas USA.

Ia dikenal piawai menangani masalah lumpur dalam pengeboran, hingga dijuluki “mud doctor”.

Belakangan, ia bukan hanya mencintai petualangan alam. Hobinya bertualang membawanya kepada ketertarikan terhadap dunia boga. Dengan modal ala kadarnya, rumahnya di bilangan Jagakarta, Jakarta Selatan, disulap menjadi toko kue "Kelapa Tiga Taart Tempo Doeloe".

Toko itu menjual aneka kue klasik yang menurut Herman sulit dicari di Jakarta.

Herman mengaku memiliki banyak buku resep kue klasik Belanda, seperti oentbijkoek dan klappertaart.

Hari ini, 22 Maret 2021, Herman berpulang. Barangkali, ia akan langsung disambut dengan tempik sorak serta pelukan hangat para sahabatnya: Soe Hok Gie, Rudy Badil, Idhan Lubis, dan sederet pencinta alam lain yang telah mendahuluinya, sebelum mereka beranjak menuju petualangan baru di alam yang baru.

Selamat jalan, Herman Lantang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com