JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra menilai penundaan penyelenggaraan Formula E akan semakin membebani keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebab, biaya commitment fee akan terus bertambah seiring dengan penundaan penyelenggaraan Formula E.
"Semakin lama ditunda semakin tinggi biaya commitment fee-nya," kata Anggara dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).
Anggara menjelaskan, penambahan biaya commitment fee akan mengalami kenaikan 10 persen per tahun di tahun berikutnya.
Baca juga: Wagub DKI: Formula E Ditunda Sampai 2022
Hal tersebut sudah tertera dalam ketentuan yang disepakati oleh Pemprov DKI Jakarta bersama Formula E Operation (FEO) sebagai pihak penyelenggara.
Sehingga biaya commitment fee yang harus dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta di tahun 2022 menjadi 24 juta poundsterling.
"Ada selisih 4,2 juta poundsterling, atau sekitar Rp 80 miliar," kata Anggara.
Dengan perhitungan penambahan uang yang disetor Pemprov DKI ke pihak penyelenggara, Anggara mengatakan akan ada potensi masalah di kemudian hari.
Baca juga: Pimpinan DPRD DKI Minta Anies Klarifikasi soal Dana Formula E
Karena kejelasan anggaran untuk penyelenggaraan Formula E yang merupakan ambisi Gubernur Anies Baswedan itu semakin tidak jelas jika terus mengalami penundaan.
"Pak Wagub bilang uang fee yang dibayarkan tidak akan hilang karena akan dipakai untuk acara Formula E 2022, tapi belum jelas berapa biaya commitment fee yang dikenakan untuk tahun 2022 nanti," ucap Anggara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.