Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laki-laki Bunuh Diri dari Lantai 23 Apartemen di Setiabudi, Diduga karena Masalah Keuangan

Kompas.com - 22/03/2021, 17:02 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 23 Apartemen Ambassador, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin (22/3/2021) siang.

A diduga bunuh diri karena mengalami masalah keuangan.

“Korban diduga, ini masih kami dalami, karena masalah keuangan,” ujar Kapolsek Metro Setiabudi AKBP Yogen Heroes Baruno saat ditemui di lokasi kejadian, Senin sore.

Yogen mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, korban sebelumnya terlihat sering diam.

Ia diduga memiliki masalah keuangan karena bermain saham.

“Kami masih dalami motif bunuh dirinya,” kata Yogen.

Baca juga: Potongan Kaki Timpa Lapak PKL di Setiabudi, Diduga Jatuh dari Apartemen

A diketahui melompat dari lantai 23 dengan cara memanjat balkon tempat penyimpanan AC. Korban diketahui tinggal sendiri di apartemen.

“Jadi ini apartemen milik tantenya memang sering kosong. Korban bisa masuk ke dalam. Jadi pada saat itu memang tidak ada orang,” kata Yogen.

Detik-detik ia melompat ke balkon sempat terekam kamera CCTV.

Korban terbentur bagian besi pembatas apartemen di lantai enam.

Kemudian, paha korban terpental ke luar dan menimpa terpal penjual nasi goreng.

“Bagian utuhnya jatuh jalan parkiran di dalam area Apartemen Ambassador,” ujar Yogen.

Yogen mengatakan, korban dipastikan bunuh diri. Polisi tidak menemukan benda-benda mencurigakan di kamar apartemen korban.

Baca juga: Potongan Tubuh di Setiabudi, Polisi: Korban Melompat dari Lantai 23 Apartemen

Korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk keperluan otopsi.

Sebelumnya, potongan kaki itu ditemukan terjatuh dari apartemen tak jauh dari lokasi penemuan.

Saksi mata Yuliani (31) mengatakan, dia saat itu sedang menggoreng batagor.

Kemudian, ia dikejutkan dengan suara keras di atap terpal tempatnya berjualan.

“Tiba-tiba jatuh aja itu kaki. Saya langsung kabur, suaranya kayak ledakan,” ujar Yuliani saat ditemui Kompas.com, Senin siang.

Ia saat itu sedang melayani pembeli. Yuliani tak mengetahui dengan jelas jenis kelamin potongan tubuh tersebut.

“Taunya kiranya bom. Itu kaki dagingnya berceceran,” ujar Yuliani.

Baca juga: Laki-laki Bunuh Diri dari Lantai 23 Apartemen di Setiabudi, Tubuh Korban Terbentur Besi Pembatas

Sementara itu, saksi mata lainnya, Rizal Firdaus (29), mengatakan, potongan tubuh yang diduga bagian dari kaki yang terjatuh berada di dekat pintu basement Mall Ambassador.

“Tubuhnya dekat jalur basement apartemen. Jadi memang terpisah dua bagian,” ujar pedagang nasi uduk itu.

Rizal mengatakan, potongan kaki tersebut menimpa terpal pedagang nasi goreng dan batagor di sebelahnya.

Suara jatuhnya potongan kaki dan diduga potongan tubuh terdengar bersamaan.

“Pas bunyi jedar (potongan kaki) itu kepotong di atas atau gimana, saya enggak tahu,” ujar Rizal.

Potongan kaki itu ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB. Potongan kaki jatuh menimpa terpal.

Firdaus mengatakan, awalnya potongan kaki itu tertutup terpal. Namun, ketika dibuka, warga menemukan potongan kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com