Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapangan Golf Kemayoran Akan Jadi Hutan Kota, Ada Danau hingga Tanaman Mangrove

Kompas.com - 22/03/2021, 20:19 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian lapangan Golf Bandar Kemayoran di Jakarta Pusat, akan diubah menjadi hutan kota.

Masyarakat bisa bersantai atau berolahraga secara gratis dengan pemandangan danau dan tanaman mangrove.

Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Setya Utama mengatakan, secara keseluruhan lapangan golf di Kemayoran itu memiliki luas 33 hektar.

Baca juga: Lapangan Golf Kemayoran Akan Jadi Hutan Kota, 5 Kali Lebih Luas dari Hutan di GBK

Sebanyak 18 hektar lahan lapangan golf di sisi utara akan disulap menjadi hutan kota karena kontraknya sudah habis dan tak diperpanjang.

Setya mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pembersihan air di danau yang ada di lahan tersebut agar tidak berwarna hitam dan berbau.

"Ada danau air tawar, danau air payau. Pak Mensesneg ingin airnya ditata dulu. Jangan nanti pas dibuka airnya tidak layak," kata Setya kepada Kompas.com, Senin (22/3/2021).

Setelah pembersihan air selesai, Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran juga akan menanam berbagai tanaman Mangrove.

Penanaman ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove.

"Untuk penanaman tanaman mangrove di sana, minggu depan atau dalam waktu dekat kita tanam di sana. Untuk menambah vegetasi," kata Setya.

Baca juga: Lapangan Golf Kemayoran Akan Jadi Hutan Kota, Ada Jalur Sepeda dan Jogging Track

Setya menambahkan, pihaknya juga akan membangun jalur sepeda hingga jogging track di hutan kota baru ini.

Kedua fasilitas ini sebenarnya sudah tersedia di Hutan Kota Kemayoran yang ada saat ini.

Namun, jalurnya relatif pendek karena luas hutan kota saat ini hanya sekitar 3 hektar.

Ia berharap dengan perluasan jalur sepeda dan jogging track, masyarakat nantinya bisa beramai-ramai berolahraga, khususnya saat akhir pekan.

"Orang kan sekarang cycling, jogging, banyak sekali numpuk di Jalan Jenderal Sudirman. Kita berikan alternatif," katanya.

Setya belum mengetahui pasti kapan pengerjaan hutan kota Kemayoran akan rampung dan bisa dinikmati publik.

Ia berharap nantinya fasilitas hutan kota Kemayoran ini bisa bermanfaat bagi warga.

"Kita tau golf kan ekslusif. Orang mesti bayar untuk masuk. Hanya orang tertentu yang bisa main golf dan masuk kesana. Jadi kita dalam rangka menyumbangkan ruangan kita, lahan kita, untuk public space," kata Setya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com