Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Herman Lantang, Jadi Ketua Senat Fakultas Sastra UI atas Dorongan Soe Hok Gie

Kompas.com - 23/03/2021, 06:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang pendiri unit kegiatan mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), Herman Onesimus Lantang (80), meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan, Banten, pada Senin (22/3/2021).

Herman Lantang tercatat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan menempuh sejumlah jenjang pendidikan di Indonesia hingga ke luar negeri.

“Ia (Herman) pernah menjabat sebagai ketua Mapala UI pada periode 1972-1974,” ujar Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia dalam keterangan tertulis, Senin malam.

Amelita mengatakan, Herman Lantang merupakan alumni jurusan Antropologi, Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) UI.

Ia terdaftar sebagai angkatan 1960.

“Herman Lantang pernah menjadi ketua Senat FS UI atas dorongan Soe Hok Gie,” ujar Amelita.

Baca juga: Pendiri Mapala UI Herman Lantang Meninggal Dunia

Selama hidup, ia menyelesaikan tugas akhir dengan etnografi partisipatoris total terhadap Suku Dani di Papua.

Ia bermukim cukup lama di Lembah Baliem, Wamena, di tengah-tengah suku terpencil itu.

Ia pun menginisiasi dan terlibat penuh dalam ekspedisi Mapala UI ke Gunung Carstensz, Papua.

Herman Lantang, mantan aktivis di zaman Soekarno, lahir di Tomohon, Sulawesi Utara, pada 2 Juli 1940.

Pada 1957, Herman Lantang ikut bersama orangtuanya yang pindah bertugas di Jakarta dan melanjutkan pendidikan formalnya di SMA 1 Jakarta (Boedi Oetomo).

“Usai menyelesaikan studi di UI, Herman diterima di beberapa perusahaan pengeboran minyak ternama, seperti Oil Field all part of Indonesia, East Malaysia Egypt, dan Australia East Texas USA,” ujar Amelita.

Baca juga: [Obituari]: Herman Lantang adalah Petualangan Itu Sendiri

Herman Lantang juga mengeyam pendidikan di Houston, Texas, pada 1974, mengambil studi tentang Mud School.

Sebelumnya, Herman O Lantang tinggal di rumah anaknya, Cernan Lantang, di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Herman meninggal di RSUD Tangerang Selatan, Banten.

Berpulangnya Herman Lantang membawa duka bagi dunia pencinta alam.

Baca juga: Profil Pendiri Mapala UI Herman Lantang yang Baru Berpulang, Soe Hok Gie Meninggal di Pangkuannya

Rasa kehilangan Herman Lantang disampaikan oleh sejumlah pencinta alam.

“Turut berdukacita atas wafatnya Bang Herman Lantang. Salah satu pelopor pendaki gunung dan penjelajah Indonesia 'The Legend'. Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Firdaus Asikin, anggota Mapala UI, Senin.

Herman Lantang merupakan sahabat Soe Hok Gie. Soe Hok Gie meninggal di Gunung Semeru, di pangkuan Herman Lantang, pada 16 Desember 1969.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com