Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelenggaraan Formula E Setelah Ada Pandemi Covid-19, Bakal Untung atau Buntung?

Kompas.com - 23/03/2021, 09:40 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tahun 2019 mengatakan, penyelenggaraan Formula E akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang besar untuk Jakarta. Anies optimis, ajang balap mobil listrik itu bisa menggerakkan perekonomian hingga Rp 1,2 triliun.

"Ketika kami memberikan investasi di sini, sudah ada feasibility studies-nya. Bahkan dalam feasibility studies tadi, perhitungan konservatif diperkirakan nilai perekonomian yang bergerak di Jakarta sekitar 78 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun yang akan bergerak di Jakarta," kata Anies pada 20 September 2019.

Namun itu dulu. Sekarang berbeda lagi. Setelah pandemi Covid-19 melanda, kajian kelayakan dampak ekonomi itu dipertanyakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Hitungan keuntungan ajang Formula E tak lagi relevan dengan perhitungan sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

Baca juga: F-PSI: Formula E Bisa Jadi Warisan Utang Anies ke Pemerintahan Selanjutnya

Dalam Buku I Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemprov DKI Jakarta Tahun 2019 dari BPK Perwakilan DKI Jakarta terdapat rekomendasi bagi Pemprov DKI melakukan kajian ulang dampak ekonomi penyelenggaraan Formula E.

BPK mencatat, kajian awal yang dilakukan PT Jakpro November 2019, dari penyelenggaraan Formula E bisa menghasilkan keuntungan Rp 20-50 miliar bagi PT Jakpro dengan pembiayaan Rp 200-310 miliar. Selain itu diprediksi memiliki dampak ekonomi tambahan sekitar Rp 460-540 miliar untuk satu kali event balap.

Namun kajian tersebut dilakukan sebelum ada pandemi Covid-19 yang muncul di awal tahun 2020.

"Maka hasil studi kelayakan di atas masih belum menggambarkan aktivitas pembiayaan secara menyeluruh. Selain itu, kondisi force majeur Covid-19, yang mempengaruhi dan menunda penyelenggaraan Formula E pada tahun 2020, akan turut serta mempengaruhi asumsi dan perhitungan dampak ekonomi yang telah disusun sebelumnya dalam studi kelayakan sebelumnya," tulis BPK.

Diprediksi biaya membengkak karena penundaan

Karena pandemi, penyelenggaraan Formula E mengalami penundaan dua kali, yaitu seri balapan 2020 dan 2021.

Pemprov DKI tidak akan membatalkan ajang balap tersebut tetapi menunda sampai tahun 2022.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra menilai, penundaan penyelenggaraan Formula E semakin membebani keuangan Pemprov DKI. Karena commitment fee akan terus bertambah seiring dengan penundaan penyelenggaraan Formula E.

"Semakin lama ditunda semakin tinggi biaya commitment fee-nya," kata Anggara dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).

Anggara menjelaskan, penambahan commitment fee sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati, yaitu akan mengalami kenaikan 10 persen per tahun.

Karena itu, penundaan penyelenggaraan berarti sama dengan menambah pembayaran commitment fee yang sebelumnya sudah disetor Pemprov DKI. Commitment fee yang harus dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta di tahun 2022 menjadi 24 juta poundsterling.

"Ada selisih 4,2 juta poundsterling atau sekitar Rp 80 miliar," kata Anggara.

Dengan perhitungan penambahan uang yang disetor Pemprov DKI ke pihak penyelenggara, Anggara mengatakan akan ada potensi masalah di kemudian hari. Karena kejelasan anggaran untuk penyelenggaraan Formula E yang merupakan ambisi Gubernur Anies Baswedan itu semakin tidak jelas jika terus mengalami penundaan.

Sedang dikaji ulang

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Ahmad Firdaus mengatakan, saat ini PT Jakarta Propertindo sedang mengkaji ulang keuntungan yang bisa didapat dari penyelenggaraan balap Formula E.

Baca juga: Dispora DKI: Jakpro Sedang Kaji Ulang Keuntungan Penyelenggaraan Formula E

"Nanti kan ada kajian lagi, Jakpro kan lagi mengkaji, lagi dengan masa pandemi seperti ini," kata Firdaus melalui telepon.

Dia mengatakan, kajian dampak ekonomi termasuk keuntungan yang bisa didapat dari penyelenggaraan Formula E dilakukan PT Jakpro karena Jakpro merupakan pihak penyelenggara bersama Formula E Operation (FEO).

Dispora DKI Jakarta, kata Firdaus, hanya membantu melunasi kewajiban pembayaran commitment fee.

"Kemarin kami sudah bayarkan (commitment fee) 1,5 seri," kata Firdaus.

Anggaran yang digelontorkan untuk pembayaran commitment fee sebesar 31 juta poundsterling. Firdaus mengatakan, uang yang setara Rp 618 miliar itu tidak hangus. Uang yang disetor ke FEO untuk penyelenggaraan Formula E yang tertunda.

"Ditunda pelaksanaannya dengan menggunakan uang yang memang sudah dibayarkan," kata Firdaus.

Optimis bisa raih untung

Meski belum ada kajian terbaru terkait keuntungan penyelenggaraan Formula E setelah ditunda dan ada pandemi Covid-19, Pemprov DKI optimis Formula E tetap bisa memberikan keuntungan secara ekonomi bagi Pemprov DKI.

"Tentu (ada keuntungan ekonomi), sebelum diputuskan (untuk ditunda), ada mekanisme ada kajian ada penelitian oleh konsultan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria.

Dia mengatakan penilaian dampak ekonomi diberikan oleh konsultan dan dikaji secara mendalam. Riza mengatakan, karena kajian-kajian tersebut Pemprov DKI berani menggelontorkan uang hingga triliunan rupiah untuk ajang balap mobil listrik itu.

"Uang yang kami keluarkan tentu nanti sesuai dengan apa yang kami dapatkan," kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com