"IMB-nya kontrakan, tapi kenyataannya kan dipakai (sebagai) hotel. Artinya berdasarkan IMB yang sudah dikeluarkan, tidak sesuai dengan fungsinya, maka izin akan dicabut," urai Agus.
Salah satu pengelola hotel sekaligus kerabat Cynthiara, Eko, berkeberatan dengan penutupan hotel tersebut.
"Penyegelan ini sebenarnya kami keberatan ya," ungkap Eko. "Pegawai di sini butuh makan. Mereka butuh penghasilan juga," imbuh dia.
Eko menyebutkan, hotel itu memiliki enam pegawai. Mereka akan kembali ke kampung masing-masing usai hotel tersebut disegel.
"Butuh biaya juga buat balik," ucap dia.
Semua karyawan hotel juga belum menerima gaji.
Eko masih belum dapat menghubungi Cynthiara Alona untuk mendiskusikan soal gaji dan pemulangan karyawan mereka.
"Sampai sekarang masih belum bisa berkomunikasi dengan Alona karena kan masih di dalam (ditahan di Mapolda Metro Jaya)," ujar Eko.
Eko mengatakan akan membuka kembali hotel itu.
"Memang mau dibangun lagi, tapi tidak tahu seperti apa," ujar dia.
Seorang warga setempat, Yanti, merasa senang dengan penutupan hotel tersebut.
"Sering ada penghuni yang bawa motor knalpotnya berisik, terus sering berantem juga. Bising jadinya," kata Yanti, Senin sore.
Dia juga mengaku sering menemukan alat kontrasepsi bekas di sekitar hotel tersebut.
"Kalo senang sih ya senang. Sebenarnya sih kalau mereka sopan, ada tata kramanya, bersosialisasi gitu, ya kami enggak apa-apa juga," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.