Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Tempat Pembuatan Beton Cor di Jakarta Akan Dievaluasi

Kompas.com - 23/03/2021, 14:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat pembuatan beton cor atau concrete batching plant di Jakarta akan dievaluasi.

Evaluasi tempat pembuatan beton cor dilakukan berdasarkan ketentuan zonasi yang telah ditentukan.

“Saya tegaskan seluruh kegiatan usaha beaching plant, di seluruh Jakarta akan dievaluasi secara menyeluruh, jadi yang tidak sesuai dengan zonasi, tentunya akan ada penindakan,” ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Arifin saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (23/3/2021) siang.

Baca juga: Langgar Peruntukan Kawasan, Tempat Pembuatan Beton Cor di Pasar Minggu Dibongkar Paksa

Arifin menegaskan, saat ini Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta sedang menginventarisasi tempat pembuatan beton cor di Ibu Kota.

Hingga saat ini, ada puluhan tempat pembuatan beton cor yang akan dievaluasi satu persatu.

“Sementara yang sudah direkomendasikan kepada Satpol PP di Jakarta ada dua. Satu di Jakarta Selatan, satu di Jakarta Barat di Rawa Buaya,” kata Arifin.

Ia mengatakan, saat ini telah membongkar paksa tempat pembuatan cor milik PT Betaconcrete Mixerindo di Jalan TB Simatupang No 44, RT 006/RW 09, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Penindakan serupa akan dilakukan jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemukan tempat pembuatan beton cor yang tak memiliki dokumen perizinan dan tidak sesuai dengan zonasi penggunaan.

Baca juga: Ini 2 Alasan Pemkot Tangerang Bongkar Tembok Beton yang Tutup Akses Rumah Warga Ciledug

“Jadi kita akan kembalikan fungsi tata ruang sebagaimana mestinya. Karena memang ada ketentuan zonasi tertentu yaitu zonasi industri yang diperbolehkan,” tambah Arifin.

Menurut Arifin, keberadaan tempat pembuatan beton cor memiliki dampak-dampak lingkungan. Penindakan terhadap pemilik tempat pembuatan beton cor yang tak berizin dan tak sesuai zonasi industri dilakukan untuk meminalisir dampak lingkungan.

“Kita ingin memulihkan kondisi Jakarta yang sehat, Jakarta yang bersih terhadap dampak-dampak lingkungan termasuk polusi udara yang tidak dikendalikan dengan baik. Ini akan mengganggu daripada pencemaran lingkungan kita,” ujar Arifin.

“Tujuan kita bagaimana menciptakan tempat kita, Jakarta yang lingkungannya sehat. Lingkunngan yang bersih. Tidak ada dampak pencemaran dari adanya beaching plant ini,” tambah Arifin.

Sebelumnya, tempat pembuatan beton cor di Pasar Minggu dibongkar dan disegel oleh aparat gabungan.

Pantauan Kompas.com, ada dua eskavator untuk merubuhkan bangunan di area tempat pembuatan beton cor.

Ada sekitar empat bangunan berbentuk rumah yang dirobohkan. Ada menara besi juga dirobohkan.

Pihak Satpol PP juga menyegel beberapa bangunan.

Aparat gabungan terdiri dari unsur Satpol PP, Pemprov DKI Jakarta, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Penangangan Prasarana Sarana Umum (PPSU), TNI, dan Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com