Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Nilai Formula E Bukan untuk Cari Untung, tapi Ajang Cari Panggung

Kompas.com - 23/03/2021, 19:39 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar ekonomi Universitas Tarumanegara Carunia Mulya Firdausy menilai, balap Formula E lebih cocok disebut sebagai ajang cari panggung ketimbang ajang yang bisa menghasilkan keuntungan ekonomi.

"Nilai ekonominya enggak akan banyak, lebih melihat pada boleh dikatakan ambisi Gubernur (Anies Baswedan) supaya dapat figur yang bagus di dunia," kata Firdausy saat dihubungi melalui telepon, Selasa (23/3/2021).

Padahal, untuk membangun daya tarik Jakarta, kata Firdausy, tidak harus dengan ajang balap mobil listrik saja.

Ada banyak cara agar DKI Jakarta bisa memiliki nama baik di dunia dan tidak harus menggelontorkan uang ratusan miliar rupiah di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Ekonom: Formula E Tak Akan Berikan Dampak Turisme hingga Investasi, Wajib Dibatalkan

Itulah sebabnya Firdausy mengusulkan Pemprov DKI membatalkan penyelenggaraan Formula E di Jakarta.

"Baiknya dibatalkan kalau hanya sekadar positioning, karena itu tidak akan memberikan dampak ganda, baik secara ekonomi, konsumsi, investasi," kata peneliti LIPI itu.

Firdausy menilai, Pemprov DKI Jakarta tidak perlu takut untuk membatalkan event tersebut karena Jakarta memiliki nilai tawar yang bagus di mata dunia.

Yang terpenting saat ini, kata Firdausy, Pemprov DKI harus menyiapkan negosiator ulung mereka untuk siap melobi penyelenggara Formula E untuk bisa menarik kembali uang yang sudah disetorkan.

"Kita perlu negosiasi, bulu tangkis (All England) saja bisa dibatalkan hanya karena urusan yang sangat sepele itu," kata Firdausy.

Jadi ajang gengsi

Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Perseroda) M Maulana mengatakan, penyelenggaraan Formula E bagi Pemprov DKI merupakan ajang bergengsi agar menjadi sorotan dunia.

"Dengan adanya event internasional Formula E di Jakarta atau Jakarta ePrix, maka Jakarta akan menjadi sorotan dunia," kata Maulana.

Jakarta disebut akan memiliki event kebanggaan yang setara dengan kota-kota global di dunia.

Baca juga: Jakpro: Formula E Akan Picu Bangkitnya Ekonomi Jakarta-Indonesia yang Terpuruk akibat Pandemi

Dia menjelaskan, Formula E juga selaras dengan program Jakarta Langit Biru dari Pemprov DKI yang juga didukung dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

"Hal ini menjadi momentum diselenggarakannya event internasional Formula E sebagai ajang menuju solusi untuk mengatasi polusi udara di wilayah perkotaan," kata Maulana.

Sebelum pandemi Covid-19 merebak, ajang Formula E dijadwalkan digelar pada 6 Juni 2020 dan direncanakan akan berlangsung lima tahun berturut-turut, dimulai 2020 samapai 2024.

Mobil listrik tersebut rencananya akan adu cepat melintasi area dalam kawasan Monumen Nasional dan Jalan Medan Merdeka Selatan sepanjang 2,6 kilometer.

Namun, rencana tersebut kini sudah batal dua kali, alasannya karena pandemi Covid-19 di Jakarta tak kunjung terkendali dan direncanakan digelar pada 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com