Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel: Saat Tatap Muka Dimulai, Siswa Boleh Belajar Daring dari Rumah

Kompas.com - 23/03/2021, 21:14 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengizinkan siswa tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring ketika sekolah kembali dibuka.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taryono ketika menjelaskan adanya kekhawatiran sejumlah orangtua murid mengenai penularan Covid-19 di sekolah.

"Misalnya tatap muka sudah mulai, tapi orangtua belum mengizinkan anaknya, maka anak itu diizinkan belajar dari rumah," ujar Taryono, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Pria Gondrong Mengaku Bisa Gandakan Uang, Polisi: Dia Tukang Pijat dan Penjual Barang Antik

Menurut Taryono, hal tersebut sudah diatur dalam surat keputusan bersama (SKB) empat menteri mengenai pembukaan kembali sekolah dan KBM tatap muka pada masa pandemi Covid-19.

"Mengacu pada SKB 4 Menteri, siswa itu bisa masuk belajar tatap muka atau tidak, adalah adanya izin orangtua siswa," kata Taryono.

Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan sedang mempersiapkan skema KBM tatap muka dan daring dalam waktu bersamaan.

Selain itu, lanjut Taryono, pihaknya juga melatih para guru agar bisa melaksanakan KBM dalam dua metode sekaligus.

"Jadi dalam waktu yang bersamaan belajar dengan dua metode, yaitu tatap muka dan secara luring jarak jauh ini sedang kami persiapkan terus," pungkas Taryono.

Baca juga: Pria Gondrong yang Mengaku Bisa Gandakan Uang di Bekasi Dipidana karena Persetubuhan Anak

Rencana KBM tatap muka tak sepenuh disambut baik oleh para orangtua karena khawatir dengan potensi penularan Covid-19 di area sekolah.

Bahkan, ada orangtua yang memilih untuk menunda menyekolahkan anaknya karena pandemi Covid-19 belum juga berkahir.

Salah satunya adalah Ayu (26) warga Pamulang, Tangerang Selatan. Dia mengaku khawatir anaknya terpapar Covid-19 saat berada di lingkungan sekolah.

Hal tersebut karena interaksi antaranak-anak saat bermain di area sekolah sangat sulit dihindari.

"Kemarin udah ngobrol sama suami pas dengar berita sekolah udah mau dibolehin lagi. Jadi atau enggak masukin anak ke PAUD. Cuma pas dipikir-pikir, Covid-19 gini ngeri juga kan," ujar Ayu saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (5/3/2021).

Ibu satu anak itu memutuskan menunda dulu rencana mendaftarkan sang anak ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Karena belum jelas ini kelarnya kapan. Yaudah akhirnya tunda dulu kayaknya, sambil lihat situasinya gimana," ungkapnya.

Baca juga: Pimpinan Komisi E Sarankan Pemprov DKI Tarik Commitment Fee Penyelenggaraan Formula E

Hal senada diungkapkan oleh Desy (31) warga Kecamatan Setu yang memilih untuk tidak memasukan anaknya ke Taman Kanak-Kanak (TK) pada tahun ajaran 2021/2021.

Walaupun para guru sudah menjalani vaksinasi Covid-19, kata Desy, keluarganya tetap khawatir akan terjadi penularan virus corona di sekolah.

"Kayaknya enggak tahun ini deh. Antisipasi saja," kata Desy.

"Guru memang sudah divaksin, tapi kan kayak orangtua muridnya, yang nganter atau anak-anaknya kan belum," sambungnya.

Sementara itu, seorang warga Pondok Cabe, Sari (32) mengaku setuju dengan wacana pemerintah menggelar kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka pada Juli mendatang.

Menurut Sari, kegiatan belajar mengajar di sekolah jauh lebih efektif untuk anak-anak dibanding secara daring.

"Anak saya kan mau TK ya tahun ini, bentar 5 tahun. Kalau memang bisa tatap muka, ya lebih baik. Kalau di TK kan belajarnya jadi lebih teratur, efektif lah. Kalau di rumah malah maunya main melulu," ungkap Sari.

Dia meyakini para guru dan orangtua bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik sekaligus mengajarkannya kepada para murid.

"Saya sih yakin aja protokol kesehatan di sekolah akan ketat buat meminimalisir potensi penularan," pungkas Sari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com