Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2021, 15:36 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Bahkan tak sedikit dari pasien yang dirawat itu mengalami gejala berat. RS Wisma Atlet sebenarnya hanya diperuntukkan untuk pasien gejala ringan dan sedang karena tak memiliki fasilitas selengkap RS sungguhan.

Namun, RS Wisma Atlet saat itu tak begitu saja dapat merujuk pasien yang mengalami gejala berat. Sebab, RS rujukan Covid-19 di Jakarta juga sedang penuh pasien.

"Ini yang tidak mudah (merujuk pasien gejala berat). Karena kami pahami di ICU RS rujukan juga sangat-sangat sulit akhir-akhir ini," kata Koordinator Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Mayor Jenderal TNI dokter Tugas Ratmono, pada 26 Januari lalu.

Alhasil, petugas kesehatan di Wisma Atlet pun harus memanfaatkan fasilitas terbatas untuk menangani lonjakan pasien.

Nakes Jungkir Balik

Seorang dokter di RS Wisma Atlet, dr Nadhira Anindita Ralena, sempat menceritakan perjuangan dirinya dan para tenaga medis dalam menghadapi lonjakan pasien Covid-19.

Dokter yang akrab disapa Dita itu membeberkan, pasien Covid-19 di Wisma Atlet mengalami lonjakan drastis pada periode awal hingga pertengahan Januari, tak lama setelah libur natal dan tahun baru.

"Shift jaga siang di bangsal terasa luar biasa melelahkan. Pasien dengan desaturasi di bangsal semakin parah, namun ruang perawatan intensif penuh, dipenuhi dengan pasien-pasien dengan keadaan yang lebih buruk," kata dia.

Baca juga: Ini Cara Tenaga Kesehatan di RSD Wisma Atlet Atur Stamina agar Tetap Fit...

Di sisi lain, Wisma Atlet sebagai RS Darurat Covid-19 tak memiliki fasilitas yang lengkap. Bangsal di RS Wisma Atlet tidak memiliki oksigen dinding.

Hal itu membuat tenaga kesehatan harus setiap kali memastikan adanya stok oksigen tabung.

"Tetapi dengan keadaan pasien desaturasi parah yang memerlukan oksigen 15 liter per menit, dalam 1 shift jaga bangsal, kami dapat menghabiskan kira-kira 4 oksigen tabung untuk 1 pasien," ujar Dita.

Ia menyebut, sebelum tahun baru, tower 6 dan 7 Wisma Atlet menampung sekitar 1000 pasien Covid-19. Lepas tahun baru, 2500 pasien hampir terlampaui.

"Sejawat saya mulai kelelahan, bahkan banyak yang jatuh sakit. Jumlah pasien terus meningkat dengan jumlah tenaga kesehatan yang malah berkurang. Kami benar-benar jungkir balik dua minggu itu," katanya.

Dita mengaku sempat berbincang dengan salah satu pasien, sambil menanyakan keluhan dan riwayat penyakit. Seorang pasien mengakui ia bersama rekan-rekan sekantornya baru saja pulang dari liburan. Mereka menikmati liburan ke Labuan Bajo dengan percaya diri karena hasil swab test negatif.

"Alhasil menikmati liburan dengan euforia dan lupa tidak berarti jika hasil swab test negatif akan negatif selamanya. Liburan akhirnya berakhir di Wisma Atlet dan menambah beban kami para tenaga medis yang sudah jungkir balik," kata Dita.

Jumlah pasien mulai menurun

Untungnya, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS Wisma Atlet Kemayoran mulai melandai pada bulan Maret ini. Kini, jumlah tempat tidur yang tersedia di RSD Wisma Atlet lebih banyak dibandingkan jumlah pasien yang dirawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com