Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Perjalanan 'Teges', Komplotan Pencuri yang Incar Pengendara Mobil di SPBU

Kompas.com - 25/03/2021, 09:17 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap tersangka pencuri yang menyasar barang-barang di dalam mobil yang sedang parkir di sebuah pom bensin atau SPBU di Jalan S Parman, Palmerah, Jakarta Barat. Para pencuri itu terakhir beraksi pada 7 Maret 2021 dan aksi mereka terekam kamera. Remakannya kemudian viral di media sosial.

"Kami baru saja meringkus dua orang pencuri barang berharga di SPBU. Keduanya sering mengincar korban yang sedang istirahat atau tertidur di SPBU," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).

Mereka adalah AA alias AI (31) dan As alias Ry (25). Tersangka ditangkap di sebuah SPBU di Jakarta Selatan.

Baca juga: Modus Pencuri Barang Berharga dalam Mobil di Pom Bensin S Parman, Incar Pengemudi yang Lengah

Kelompok itu dikenal dengan nama Teges singkatan dari "tempel geser".

"Kenapa namanya demikian? Karena ini merupakan modus yang dilakukan oleh para pelaku," kata Ady dalam konferensi pers, Rabu kemarin.

AA, pimpinan kelompok Teges telah beraksi selama tiga tahun.

"AA ini sudah melakukan aksinya selama tiga tahun," kata Ady

Selama tiga tahun, AA telah melakukan aksinya sebanyak 49 kali.

"Mereka bukan grup yang terlalu solid, jadi mereka ada yang berganti, untuk anggota kelompok, di luar AA, ada yang sudah tiga tahun (mencuri), ada yang baru satu tahun bergabung, bervariasi," kata Ady.

Kini, polisi masih memburu tiga orang pelaku lainnya.

Incar pengemudi yang lengah

Saat beraksi, kelompok itu dibagi ke dalam dua tim. Ada tim pemantau dan ada tim eksekutor.

"Jadi mereka punya tim surveilans atau tim penggambar (suasana) dengan menggunakan dua hingga tiga sepeda motor," kata Ady.

"Modusnya, mereka akan lakukan pemantauan awal di mana mereka memanfaatkan kelengahan dari pengemudi sehingga sebagian besar korban adalah orang-orang yang beristirahat di mobilnya," imbuh dia.

Kemudian, tim eksekutor akan beraksi mencuri barang dari mobil yang pengemudinya tengah beristirahat.

"Sebelum pandemi, korban adalah orang yang pulang dari tempat hiburan. Mungkin dalam kondisi lelah, mengantuk, atau mungkin dalam tanda kutip mabuk," kata Ady.

Ady berujar, komplotan ini biasanya mengincar pengendara yang menepi di pinggir jalan tol atau rest area.

Di tempat-tempat tersebut, kelompok Teges akan beraksi mencuri barang berharga dari dalam mobil korban.

Viral di media sosial

Aksi terakhir kelompok pada 7 Maret 2021 di Pom Bensin Jalan S Parman terekam kamera CCTV. Rekamannya kemudian viral di media sosial.

Dalam video berdurasi empat menit 55 detik yang tersebar, para pelaku terlihat mengendarai mobil berwarna putih. Salah seorang pelaku turun dari mobil. Ia kemudian membuka pintu kiri mobil yang jadi target curiannya, kemudian mengambil beberapa barang.

Setelahnya, pelaku kembali ke mobil yang ia tumpangi. Belum sempat keluar dari area parkir, mobil pelaku kembali berhenti.

Baca juga: Pencuri di Pom Bensin S Parman Sudah 49 Kali Beraksi Selama 3 Tahun

Satu orang pelaku lainnya, yang mengenakan kemeja warna hitam, turun dari mobil. Dia membuka pintu kanan mobil sasaran pencurian, kemudian mengambil barang-barang dari dalam mobil tersebut.

Setelah itu, pelaku kembali masuk ke dalam mobilnya, lalu melaju pergi.

Korban mengalami kerugian belasan juta rupiah karena peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com