Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Rumah di Menteng Rusak akibat Proyek Double Track

Kompas.com - 25/03/2021, 10:27 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua rumah di Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat, mengalami kerusakan karena terdampak proyek double track dari Stasiun Cikini ke Stasiun Manggarai.

Lurah Menteng sudah menyurati PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk bertanggungjawab atas kerusakan. Namun belum ada tindak lanjut dari PT KAI.

Lurah Menteng Radius Perkasa mengatakan, dua rumah yang mengalami kerusakan itu terdapat di RT 014 RW 008 Kelurahan Menteng.

Baca juga: Pembebasan Lahan Double-double Track Bekasi-Cikarang Baru 4 Km

"Dua rumah yang kena proyek. Rumah itu tidak dibebaskan tapi terdampak dari proyek itu," kata Radius saat dihubungi, Kamis (25/3/2021).

Radius mengatakan, warga yang terdampak sudah sejak awal Februari lalu mengeluhkan kerusakan rumahnya.

"Itu warga memang sudah komplain, kita sudah rapatin, kita panggil KAI, tapi hanya bilang nanti ditindaklanjuti, tapi sampai sekarang enggak kelar-kelar," kata Radius.

Belakangan, Radius juga sudah menyurati PT KAI untuk mengingatkan agar mereka menyelesaikan kewajibannya. Berdasarkan salinan surat yang diterima Kompas.com, surat itu dikirim pada tanggal 24 Februari lalu dan ditujukan kepada PT KAI Asset Daop I.

Dalam surat itu disebutkan bahwa kondisi rumah warga hampir roboh. Radius pun mengingatkan PT KAI untuk menyelesaikan perbaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Akan Menerapkan Sistem Double Track di SMK

"Mengingat curah hujan saat ini yang cukup tinggi dan dikhawatirkan menggerus tanah rumah warga dimaksud," ujar Radius dalam surat tersebut.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Humas PT KAI Daop I Eva Chairunisa meminta masalah ini ditanyakan kepada satuan kerja Ditjen Perkeretaapian (DJKA).

"Karena (kewenangan) pembangunannya di sana. Terkait surat itu sudah diteruskan ke Satker DJKA," kata Eva.

Namun, Humas DJKA Supandi mengaku baru mengetahui adanya surat dari lurah terkait kerusakan rumah warga itu.

"Saya baru dengar surat ini, maka saya cek dulu duduk masalahnya," kata Supandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com