Sebelumnya dikabarkan bahwa akun anonim di sosial media Instagram membagikan cerita tentang pelecehan seksual yang ia terima dari Blessmiyanda.
Baca juga: Kepala BPPBJ Jakarta Klaim Diperiksa Inspektorat karena Masalah Kinerja, Bukan Pelecehan Seksual
Kompas.com tengah mencoba mencari konfirmasi dari terduga korban pelecehan seksual tersebut.
Di kesempatan yang berbeda, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan soal penonaktifan Blessmiyanda.
Namun, ia tidak mengonfirmasi kebenaran tentang isu pelecehan seksual tersebut.
Riza enggan mengeluarkan pernyataan sebelum Inspektorat mengeluarkan hasil pemeriksaan resmi.
"Saya belum tahu sejauh itu. Saya kira saya tidak ingin berlebihan, hati-hati, harus teliti terkait berbagai informasi," ucap Ariza.
"Kita beri kesempatan pada yang bersangkutan untuk menyampaikan, menjelaskan, dan juga pada inspektorat," lanjutnya.
Untuk itu, Riza meminta masyarakat tetap berprasangka baik dan tidak berspekulasi.
Baca juga: Anies Nonaktifkan Kepala BPPBJ Karena Dugaan Pelecehan Seksual, Wagub DKI: Mari Berprasangka Baik
Pria kelahiran Bengkulu tahun 1969 ini menduduki jabatan Kepala BPPBJ DKI Jakarta pada 2015, saat era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Saat itu Ahok memuji Blessmiyanda sebagai salah satu assessor atau juru taksir terbaik Indonesia.
"Di Indonesia cuma ada 13 assessor pengadaan barang yang memiliki sertifikat, salah satunya ini Pak Blessmiyanda," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Ia berharap, Blessmiyanda dapat menyelesaikan proses lelang dengan baik serta dapat memaksimalkan penyerapan anggaran.
Namun pada 2017, penerus Ahok yakni Djarot Saiful Hidayat mendemosi Blessmiyanda menjadi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup.
Baca juga: Profil Kepala BPPBJ DKI Jakarta yang Dinonaktifkan Anies, Pernah Dipuji Ahok dan Didemosi Djarot
Djarot merasa Blessmiyanda lamban dalam bekerja. Sebelumnya, di tahun 2016, Ahok juga pernah menyoroti serapan anggaran yang rendah, salah satunya karena kegagalan lelang.
"Kurang cepet aja dia," ujar Djarot saat mendemosi Blessmiyanda.
Pada 2018, Gubernur DKI Jakarta selanjutnya yakni Anies Baswedan merotasi 11 pejabat eselon II, termasuk Blessmiyanda.
Ia kembali diangkat menjadi kepala BPPBJ DKI Jakarta. Anies menyebut perombakan pejabat itu untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
"Bagian dari dinamika normal organisasi sebagai organisasi yang terus-menerus melakukan kecepatan kinerja pelayanan, maka memastikan selalu ada penyegaran adalah kewajaran untuk tumbuh kembangnya organisasi," ujar Anies.
(Penulis : Singgih Wiryono | Editor : Sandro Gatra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.