Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Hambat Pelacakan Tuberkulosis di Depok

Kompas.com - 25/03/2021, 15:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengemukakan bahwa pandemi Covid-19 yang telah melanda setahun lebih menghambat pelacakan kasus-kasus tuberkulosis (TB/TBC) di masyarakat.

"TBC ini yang penting bagaimana kita mendapatkan kasus dengan melakukan investigasi kontak. Satu penderita TB bisa menularkan ke 10 orang terdekat. Ini yang harus kita cari dan ini terkendala karena adanya pandemi, jadi orang kadang-kadang tidak berani untuk kunjungan rumah," ujar Novarita kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).

Ia menambahkan, sepanjang 2020 lalu, Dinas Kesehatan Kota Depok mencatat ada sekitar 3.000 laporan kasus tuberkulosis.

Baca juga: Obat TBC, Efek Samping, Cara Minumnya

Catatan itu tergolong rendah, kata Novarita, bila dibandingkan laporan-laporan tahun sebelumnya.

"Sebelumnya tinggi. Ini rendah karena tidak ketemu saja karena kan lacak kasusnya kurang. Belum ketemu karena kita belum melakukan investigasi kontak dengan maksimal," ujarnya.

Berbeda dengan Covid-19 yang dapat menyerang secara akut, tuberkulosis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis itu disebut bersifat "pelan tapi pasti".

Efek tuberkulosis tidak langsung terlihat seperti halnya infeksi virus SARS-CoV-2 pada pasien Covid-19 bergejala.

Baca juga: Kenali Cara Penularan dan Kapan Penyakit TBC Dapat Menular

Novarita menjelaskan, pengobatan tuberkulosis dilakukan secara jangka panjang, sekitar 6-12 bulan. Ini yang menjadi tantangan.

"Kalau dia tidak disiplin minum obat, ini menjadi masalah. Ketika dia resisten, obatnya nggak mempan. Diganti obat lagi, nggak mempan. Ini kalau nggak mempan terus artinya potensi dia menularkan ke orang lain tinggi dan itu yang kita khawatirkan," terang Novarita.

"Orang kan tidak care lagi dengan itu karena orang fokus ke Covid-19, sehingga pengobatan agak terabaikan, dan mereka juga nggak berani ke puskesmas untuk ambil obatnya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com