"Ya kan kami memberikan kesempatan bagi masyarakat seperti yang sudah disampaikan bahwa kami mendorong masyarakat menjadikan sepeda tidak hanya sebagai alat olahraga, alat rekreasi, tapi juga sebagai alat transportasi," kata Riza melalui rekaman suara yang diterima, Rabu.
Riza mengungkapkan, kebijakan mengizinkan sepeda non-lipat masuk ke gerbong MRT sudah diatur.
Menurut dia, sepeda non-lipat dapat dimasukkan ke dalam gerbong terakhir. Kendati telah diperbolehkan, jumlah sepeda non-lipat yang boleh masuk masih dibatasi.
PT MRT Jakarta juga sudah menambahkan fasilitas berupa rel pada tangga stasiun guna memudahkan pesepeda membawa sepedanya masuk ke dalam kereta.
"Memang sudah diatur di gerbong terakhir ada tempatnya dan memang dibatasi jumlahnya secara bertahap dan di tangga juga sudah disiapkan semacam rel bagi sepeda," ucap Riza.
Di dalam gerbong yang diperuntukkan khusus untuk sepeda non-lipat, Riza berujar, pengelola sudah memberikan tanda dan marka untuk pengaturan.
Selain itu, jam masuk bagi pesepeda juga diatur. Pesepeda yang membawa sepeda non-lipat tidak diperbolehkan masuk pada jam sibuk.
Dengan demikian, adanya kebijakan ini disebut tidak akan mengganggu penumpang lainnya, khususnya pada jam-jam sibuk.
"Jadi prinsipnya, MRT, kami, Pemprov memberikan dukungan yang terbaik bagi masyarakat Jakarta yang pengguna sepeda, untuk dapat menggunakan sepeda ke kegiatan ke luar, ke kantor, ke tempat usaha lainnya," tutur Riza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.