JAKARTA, KOMPAS.com - Akseyna Ahad Dori alias Ace (19) ditemukan meninggal dunia dengan tas berisi batu di punggungnya di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, pada 26 Maret 2015.
Enam tahun berlalu, penyebab kematian Akseyna masih menjadi misteri. Padahal, ada beberapa petunjuk yang seharusnya bisa digunakan polisi untuk mengungkap misteri kematian Akseyna.
Misalnya, Akseyna yang masih berkomunikasi dengan sang ibu hingga teman-temannya yang bisa masuk ke kamar kosnya.
Berikut kronologi kematian Akseyna hingga janji kosong para Kapolres Depok untuk mengungkap tabir misteri kematian Akseyna.
21 Maret 2015
Akseyna berkomunikasi melalui telepon genggam dengan sang ibu yang tinggal di Yogyakarta.
26 Maret 2015
Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengambang di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca juga: 6 Tahun Kematian Akseyna: UI Seolah Tak Peduli, Polisi Mengulang-ulang Janji
29 Maret 2015
Ibu Akseyna kembali mencoba menghubungi anaknya. Sebab, Akseyna tidak dapat dihubungi sejak 22 Maret 2015. Hingga akhirnya, telepon sang ibu dijawab pada 29 Maret 2015.
Namun, bukan Akseyna yang menjawab telepon tersebut, melainkan seseorang yang mengaku teman Akseyna. Bahkan, teman-teman Akseyna kala itu diketahui berada di dalam kamar kosnya.
30 Maret 2015
Keluarga Akseyna mendapatkan surat wasiat yang ditemukan di dalam kamar kos. Surat yang disebut ditulis oleh Akseyna itu diberikan langsung kepada ayah Akseyna oleh seseorang bernama Jibril.
Jibril disebut sebagai salah satu teman dekat Akseyna.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.