JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh tahun berselang, kasus kematian Akseyna Ahad Dori (19), mahasiswa yang ditemukan tewas di Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, masih menjadi misteri.
Berdasarkan penyelidikan polisi, disimpulkan bahwa Akseyna tewas dibunuh. Pasalnya ditemukan sejumlah luka lebam di tubuhnya.
Beberapa kejanggalan lain juga terungkap, seperti bekas seretan di sepatu Akseyna. Ia diduga diseret ke Danau Kenanga sebelum ditenggelamkan.
Tubuh Akseyna ditemukan pada 26 Maret 2015, membawa ransel yang berisi batu seberat 14 kilogram.
Hingga kini, polisi belum berhasil mengungkap siapa orang dibalik tewasnya mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI ini.
Baca juga: Menilik Kembali Isi Surat Wasiat Akseyna yang Diduga Ditulis Dua Orang Berbeda
Lokasi terkait kematian Akseyna tidak lagi steril
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Mukti pada 2015 lalu mengatakan, pengungkapan kasus ini cukup sulit karena sejumlah lokasi yang terkait kematian korban sudah rusak.
Salah satunya adalah kamar kos Akseyna yang sudah dimasuki banyak orang yang tidak berkepentingan sejak Akseyna dinyatakan meninggal.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho mengatakan, ada jeda waktu yang cukup lama antara olah tempat kejadian perkara (TKP) dan kematian Akseyna.
Ini terjadi lantaran polisi sempat menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi jasad Akseyna.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.