JAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan kasus pelecehan seksual yang menyeret nama Kepala Badan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta, Blessmiyanda, terus bergulir.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kini ikut berkomentar atas kasus itu. LPSK membangun komunikasi untuk melindugi korban.
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, LPSK sudah melakukan konfirmasi kepada Pemprov DKI dan benar Blessmiyanda dinonaktifkan karena terbelit dugaan kasus pelecehan seksual.
"Ya (benar terjadi nonaktif), kami sudah konfirmasi dugaan pelecehan seksual tersebut," kata Edwin dalam pesan singkat, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Pengakuan Korban yang Diduga Dilecehkan Kepala BPPBJ DKI ke LPSK: Korban Tak Hanya 1 Orang
Edwin mengatakan, Blessmiyanda disebut melakukan dugaan pelecehan seksual terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja sebagai bawahannya di BPPBJ DKI.
Kasus mulai kian terkuak ketika Kepala Inspektorat DKI Jakarta Syaefuloh juga membenarkan materi pemeriksaan Blessmiyanda berkaitan dengan kasus pelecehan seksual.
Edwin mengatakan, setelah melakukan komunikasi dengan korban, LPSK mendapat keterangan bahwa korban dugaan pelecehan seksual tersebut tidak hanya satu orang.
"Menurut korban, ada korban lainnya juga," kata dia.
Edwin mengatakan, korban juga sudah memiliki niat melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut ke kepolisian.
LPSK akan memberikan dukungan kepada korban untuk membawa perkara tersebut ke ranah pidana, terlepas dari pemeriksaan Inspektorat DKI yang kini sedang berlangsung.
Edwin mengatakan, dengan meletakkan kasus tersebut ke ranah pidana akan memberikan rasa keadilan kepada korban dan memberikan efek jera kepada pelaku. Termasuk memberikan pesan kepada calon pelaku potensial lainnya bahwa hukuman pidana bagi tindak pelecehan seksual masih berjalan.
Baca juga: LPSK Dorong Dugaan Pelecehan Seksual Kepala BPPBJ DKI Diusut Polisi
"Efek jera agar tidak terulang lagi kejadian yang sama terutama pelecehan terkait relasi kuasa seperti atasan dengan bawahan," kata Edwin.
Namun tudingan-tudingan tersebut dibantah Blessmiyanda. Dia mengaku dibebastugaskan dan diperiksa Inspektorat hanya karena masalah kinerja.
Isu dugaan pelecehan seksual yang diarahkan kepadanya dianggap sama sekali tak benar.
"Resminya (pemeriksaan) memang masalah kinerja, memang begitu," kata Blessmiyanda saat dihubungi melalui telepon, Kamis.
Blessmiyanda merasa tuduhan pelecehan seksual tersebut sebagai fitnah. Meski demikian, ia merasa sudah biasa dengan tuduhan-tuduhan yang mengarah pada dirinya.
Dia juga merasa tidak terganggu dengan isu-isu yang beredar terkait pelecehan seksual tersebut. Ia menilai hal itu lumrah selama menjabat sebagai Kepala BPPBJ DKI Jakarta.
"Saya mah setiap hari diancam jadi kepala BPPBJ. Saya itu sudah biasa, enggak jadi masalah," kata Blessmiyanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.