Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda Non-lipat Bisa Masuk MRT, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 26/03/2021, 13:59 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta mengizinkan pengguna sepeda untuk juga diangkut ke gerbong kereta.

Yang perlu ditekankan adalah sepeda non-lipat yang kini sudah bisa masuk ke MRT.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria terlebih dahulu mencoba membawa sepeda non-lipat menggunakan fasilitas di Stasiun MRT Lebak Bulus.

Baca juga: Usulan Komunitas Road Bike Diberi Dispensasi Keluar Jalur Sepeda Dinilai Merepotkan

"Kini sepeda non lipat bisa naik Ratangga! Pagi tadi gowes dengan sepeda lawas saya (yang tidak bisa dilipat) untuk mencoba akses-fasilitas sepeda non lipat di stasiun dan gerbong MRT," tulis Anies Baswedan di akun Instagram miliknya, @aniesbaswedan, Rabu.

"Bersama Wakil Gubernur dan jajaran Pemprov DKI, kami menumpang Ratangga dari stasiun MRT Lebak Bulus menuju Bundaran HI," sambungnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MRT Jakarta (@mrtjkt)

Menurut akun Instagram resmi MRT, @mrtjkt, sepeda non-lipat diberi akses khusus untuk masuk ke dalam gerbong.

Akses itu baru tersedia di tiga stasiun, yakni Lebak Bulus, Blok M, dan Bundaran HI.

Akses sepeda non-lipat itu saat ini masih dalam tahap uji coba yang akan berlangsung selama tiga bulan.

"Uji coba akses sepeda non lipat akan dilakukan selama 3 bulan," tulis akun tersebut, Jumat (26/3/2021).

Akun MRT juga membagikan infografik mengenai hal-hal yang perlu diketahui soal membawa sepeda non-lipat ke gerbong kereta.

Ada enam hal yang perlu diperhatikan:

1. Akses sepeda non-lipat dapat digunakan pada hari Senin-Jumat di luar jam sibuk 06.30-09.00 dan 16.30-19.00.

Sementara untuk akhir pekan, sepeda non-lipat diperbolehkan selama mengikuti jam operasional MRT.

2. Dimensi sepeda non-lipat yang diizinkan masuk gerbong kereta tidak melewati: 200cm x 55cm x 120cm dengan lebar ban maksimal 15cm.

3. Pesepeda harus selalu berhati-hati saat menggunakan ramp yang tersedia.

4. Ikuti rambu dan arahan petugas, serta letakkan sepeda pada rak yang tersedia di stasiun.

5. Gunakan gerbong paling belakang dari arah datangnya kereta.

Untuk diketahui, kapasitas maksimal 1 gerbong adalah 4 sepeda. Jika telah penuh, pengguna MRT diminta berkendara di kereta berikutnya.

6. Selalu jaga fasilitas yang ada, serta kenyamanan penumpang lain saat membawa sepeda di lingkungan MRT Jakarta.

Baca juga: Sepeda Non-lipat yang Kini Diperbolehkan Masuk MRT dan LRT

Fasilitas pendukung pesepeda

Kompas Property mencatat, MRT Jakarta telah memberikan 11 fasilitas pendukung pesepeda demi memberikan kemudahan dan kenyamanan mobilitas pengguna sepeda.

Fasilitas pendukung itu antara lain:

  1. 26 unit rak sepeda yang tersebar di 13 stasiun
  2. 41 unit rambu petunjuk sepeda
  3. Jalur khusus pesepeda di sepanjang koridor MRT Jakarta
  4. Shelter sepeda di Stasiun Dukuh Atas BNI
  5. Akses sepeda non-lipat di tiga stasiun, yaitu Stasiun Bundaran HI, Blok M BCA, dan Lebak Bulus GRAB
  6. Elevator/lift untuk sepeda lipat
  7. Kereta khusus sepeda non-lipat (kereta nomor 6) di setiap rangkaian
  8. Kereta khusus sepeda lipat (kereta nomor 3 dan 4) di setiap rangkaian
  9. Tempat parkir sementara untuk sepeda non-lipat di dalam stasiun Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI
  10. Bermitra dengan Jakarta Bike Hub
  11. Pintu pengetapan (tapping gate) khusus untuk sepeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com