JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 29 Maret ditetapkan menjadi Hari Filateli Nasional atau disebut dengan harinya dari para kolektor prangko.
Hari filateli menjadi pengingat masyarakat mengenai kemunculannya dari masa ke masa di tengah perkembangan teknologi saat ini.
Siapa sangka, filateli pernah menjadi hobi raja yang kemudian diikuti oleh masyarakat berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia.
Kompas edisi 3 Mei 1969 memberitakan, filateli menjadi salah satu rajanya hobi.
Semua kalangan masyarakat, mulai dari rakyat jelata, buruh, mahasiswa, dokter, jenderal, hingga raja memliki hobi mengumpulkan prangko.
Filateli saat itu kerap disebut 'king of hobbies and hobby of the kings'. Sebutan itu mulai lahir di Eropa sebelum tahun 1940.
Nama raja yang menjadi filatelis terkenal saat itu antara lain Raja George atau ayah dari Ratu Elizabeth, Carol Caraiman, Manuel, Alfonso, dan lainnya.
Bahkan, Ratu Elizabeth meneruskan warisan ayahnya itu dengan koleksi prangko yang sangat luar biasa, seperti prangko asal negara jajahan Inggris.
Baca juga: Prangko, Alat Bayar Pos yang Bermetamorfosis Jadi Benda Bernilai Investasi
Di Amerika Serikat, filatelis telah memiliki perkumpulan yang jumlah anggotanya cukup banyak. Mereka menerbitkan literatur secara mingguan hingga bulanan.
Sementara di Indonesia, prangko baru pertama kali diedarkan pada 1864. Dalam prangko pertama tertera gambar Raja Willem III.
Prangko tersebut dikerjakan oleh JW Kalser yang kemudian dicetak oleh S'Rijks Munt di atas kertas berwarna merah anggur.
Indonesia kemudian menerbitkan prangko pada 1 April 1964. Penerbitan itu dalam rangka memperingati 100 tahun digunakannya prangko.
Seiring berkembangnya pranko, pameran menampilkan ribuan label atau carik dari mancanegara pernah digelar di Jakarta.
Kompas dengan judul 'Prangko, Digemari Raja sampai Rakyat Jelata' edisi 27 September 1983 menginformasikan, pameran digelar di Taman Ismail Marzuki.
Pameran bertema 'prangko sebagai sarana komunikasi antarbangsa' itu memperlihatkan fungsi sebagai sarana ilmu pengetahuan.
Baca juga: Hobi Filateli: Menangguk Cuan Ratusan Juta Rupiah dari Prangko