Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filateli, Hobi Raja-raja hingga Rakyat Jelata...

Kompas.com - 29/03/2021, 07:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Banyak tema prangko dipajang, mulai seri serangga, pakaian wanita, arsitektur, dan teknologi pesawat terbang.

Bersamaan dengan pameran itu juga diadakan lomba menyusun prangko di atas selembar kertas.

Lomba itu diikuti banyak kalangan. Pemenang lomba ini diberi medali yang dikalungkan langsung oleh Presiden Soeharto.

Kompas edisi 2 Oktober 2005 mengabarkan, pada awal 1950-an, di kota-kota besar Indonesia sering tampak anak-anak usia sekolah dasar mendatangi tempat sampah kantor-kantor besar.

Mereka mengais, mencari sesuatu dari tong-tong sampah. Mereka mencari amplop-amplop bekas yang masih ada prangkonya.

Jika prangko yang menempel adalah prangko luar negeri, itu berarti harta karun.

Baca juga: Prangko-kan Cita-citamu di Hari Filateli....

Mereka adalah kolektor cilik yang memburu barang koleksi prangko, dari tong sampah satu ke tong sampah lain, dari kantor perbankan sampai kantor perdagangan.

Selain mengandalkan tong sampah, anak-anak tempo dulu juga berusaha mendapatkan prangko dengan surat-menyurat.

Nama dan alamat teman korespondensi mereka dapat dari majalah-majalah yang saat itu memuat rubrik sahabat pena atau "pen pal".

Lewat surat-menyurat, mereka saling tukar koleksi, seperti prangko, kartu pos bergambar bintang film, dan sebagainya.

Seperti dicatat sejarah bahwa penggemar prangko adalah orang-orang dari berbagai lapisan, dari presiden, raja, menteri, sampai penjaga pompa bensin.

Digemari masyarakat hingga kini

Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi tak menyurutkan orang untuk mengumpulkan prangko.

Filateli masih masih menjadi hobi masyarakat di Indonesia.

Seperti Kusmana (60), warga Klari, Karawang, yang mengungkapkan kegemarannya mengumpulkan prangko sejak sekolah menengah pertama (SMP).

"Dulu memang ada pelajaran administrasi dan guru mewajibkan murid-murid mengumpulkan benda pos. Kami sampai mencari-cari prangko di tumpukan sampah," tutur Kusmana, dikutip Kompas dengan judul 'Filateli, Raja yang Turun Takhta' terbitan 30 Mei 2009.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com