Oleh karena itu, kelangkaan tema prangko tersebut membuatnya dipatok dengan harga tinggi.
“Itu salah satu contoh sehingga prangko jadi mahal, padahal jumlah cetaknya banyak saat itu,” tutur Gita.
“Salah cetak jadi mahal, karena hanya itu kan,” imbuhnya.
Kesalahan mencetak warna prangko juga bisa membuat harganya menjadi tinggi.
Baca juga: Filateli, Hobi Raja-raja hingga Rakyat Jelata...
Misalnya, sebuah prangko dicetak dengan warna biru.
Namun, karena kesalahan percetakan, prangko tersebut tercetak dengan warna merah.
"Misal harusnya keluar barangnya warna biru, ini (tercetak) warna merah, beda warna. Nah, itu mahal," kata Gita.
Gita menambahkan, prangko yang memang dicetak dalam jumlah sedikit tetapi memiliki peminat yang banyak juga mampu membuat harga selembar prangko melambung.
“Jadi tersedianya sedikit, sedangkan permintaan banyak, itu pasti mahal,” papar Gita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.