"Namun yang ditampilkan itu tidak sampai 1.000 prangko, karena di satu sisi kami menjaga kondisi prangkonya, di sisi lain kami tidak mau memenuhi ruang museum ini terlalu ramai," kata Cadria.
Cadria mengungkapkan, prangko dari harga sen sampai rupiah ada di museum.
"Mulai dari zaman sen, masih belum rupiah ya, itu ada. Harga rata-rata tidak mahal, paling Rp 5.000 hingga 7.000. Ada juga Rp 20.000," ujar dia.
Baca juga: Mengenal Prangko Pertama di Indonesia, Harganya Capai Rp 1,6 Miliar
Museum Prangko TMII juga menyimpan berbagai jenis prangko.
"Saya perlu jelaskan juga sebenarnya prangko itu kami punya yang berbentuk souvenir sheet, lalu ada sampul hari pertama (SHP), ada juga mini sheet," kata Cadria.
Cadria mengatakan, Museum Prangko TMII terus berupaya merawat sejarah lewat prangko.
"Di era sekarang, saya tidak pungkiri bahwa anak-anak muda zaman sekarang sedikit ya yang mengetahui prangko," kata Cadria.
"Tetapi yang saya alami di museum ini ketika mereka dijelaskan terkait prangko, mereka sebenarnya respek. Kenapa respek? Yang pertama karena nilai sejarah," lanjutnya.
Kedua, kata Cadria, unsur prangko bernilai informasi yang luas karena di dalamnya menggambarkan cerita.
"Ibaratnya gini, tahun ini, kita sedang melakukan vaksinasi Covid-19, maka mereka yang membeli prangko vaksinasi, 20 atau 50 tahun ke depan mereka akan ingat, oh dulu kita pernah vaksinasi Covid-19 nih di Indonesia. Contohnya begitu," tutur Cadria.
Baca juga: Prangko Termahal di Indonesia Seharga Rp 5 Miliar, di Dunia Ada yang Harganya Rp 150 Miliar
Cadria tidak ingin orang-orang di Indonesia, khususnya anak-anak, melupakan prangko.
"Harapan saya seharusnya generasi muda sekarang itu lebih aware sama prangko. Kenapa? Karena prangko itu kan identitas sebuah negara, jadi negara itu bisa disebut merdeka ketika mereka mempunyai kantor pos dan bisa mengirim surat berprangko," kata dia.
Cadria juga ingin generasi sekarang mulai tertarik mengunjungi museum-museum prangko yang ada di Indonesia.
"Informasi-informasi lengkap terkait prangko ada di situ. Jadi apa pun yang kita inginkan, berkreasi dengan prangko juga bisa. Mau berkolaborasi via prangko juga bisa," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.