Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2021, 12:16 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Deonijiu de Fatima meminta warga membuat laporan jika melihat hal yang mencurigakan di Kota Tangerang.

Deonijiu meminta kesigapan warga lantaran adanya tragedi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) siang.

"Kalau ada terjadi hal-hal yang mencurigakan, cukup memberikan informasi kepada kepolisian," ungkap Deonijiu di Mapolsek Tangerang, Kota Tangerang, Senin (29/3/2021) siang.

Deonijiu menyatakan bahwa pihak TNI-Polri tengah mewaspadai semua kegiatan masyarakat di tiap-tiap kecamatan dan kelurahan.

Baca juga: Pasca-teror Bom Bunuh Diri di Makassar, Jakarta Dipastikan Aman

Pihak TNI-Polri, kata Deonijiu, juga tengah melakukan pengamanan berupa patroli di sejumlah titik keramaian di wilayah Kota Tangerang.

"Pengamanan normal, kami melaksanakan patroli di wilayah-wilayah yang terjadi keramaian," tutur dia.

Setelah adanya tragedi bom bunuh diri itu, Deonijiu berharap warga Kota Tangerang dapat menjalani aktivitas sehari-hari mereka seperti biasa.

Ia berujar, tidak ada isu SARA yang berkembang di tengah warga Kota Tangerang sementara ini.

"Kalau SARA, sementara enggak ada. Kita di wilayah Kota Tangerang sementara aman," tutur dia.

Baca juga: Polisi Perketat Penjagaan di Tempat Ibadah dan Pusat Keramaian di Kota Tangerang

Polres Metro Tangerang kota memperketat penjagaan di berbagai tempat ibadah di Kota Tangerang.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim menyatakan, kepolisian juga memperketat penjagaan di pusat keramaian selain di tempat ibadah.

Pengetatan tersebut dilakukan lantaran adanya tragedi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

"Kami mulai menebalkan penjagaan di berbagai tempat ibadah di Kota Tangerang," ungkap Abdul kepada awak media, Minggu.

Baca juga: Pengamanan Gereja di Jakarta Pusat Diperketat Pasca Bom di Gereja Katedral Makassar

Dia mengatakan, aparat kepolisian telah mulai menjaga beberapa titik keramaian dan tempat ibadah di wilayah Kota Tangerang.

Tempat ibadah yang dijaga oleh kepolisian, yakni gereja, masjid, pura, dan klenteng.

Abdul berujar, pihaknya juga menambah beberapa petugas kepolisian di pusat kuliner, mal, dan pasar.

"Pusat keramaian juga diperketat penjagaannya, seperti mal yang memang ramai dengan pengunjung," sambung Abdul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

Megapolitan
7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Orangtua Bocah 7 Tahun yang Didiagnosis Mati Batang Otak Sebut Resume Medis Janggal

Megapolitan
Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Megapolitan
Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Megapolitan
Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Megapolitan
Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Megapolitan
Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Megapolitan
Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com