JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengungkapkan bahwa Tim Densus 88 mengamankan empat terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta Timur dan Bekasi, Jawa Barat terkait aksi bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Keempat terduga teroris itu diduga berperan sebagai penyedia hingga ahli bom yang digunakan dalam aksi teror.
"Di saat yang bersamaan, tim satgas Densus di Jakarta telah amankan 4 orang dari hasil penangkapan dan penggeledahan di Bekasi dan Condet," ujar Listyo dalam jumpa pers secara virtual dalam tayangan Kompas TV, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Terduga Teroris Diamankan di Bekasi, Diduga Pemilik Bom dan Bahan Peledak
Kapolri menuturkan keempat terduga teroris itu yakni ZA, AH, AD, dan BS.
Mereka memiliki peran sebagai pembeli bahan peledak, pembuat, hingga pengajar membuat bom.
"Saat ini mereka sudah kami amankan, perannya beli bahan, ajarkan, ada juga yang membuat bahan peledak," ujar Kapolri.
Baca juga: Warga Sebut Ada Mobil Keluar Masuk Sebelum Terduga Teroris di Bekasi Ditangkap
Dari dua lokasi di Condet maupun Bekasi, Kapolri menuturkan polisi menemukan sejumlah bahan peledak seperti 5 bom aktif, 5 toples besar yang di dalamnya berisi aseton, H202, sulfur, black powder, termometer.
"Bahan-bahan ini yang akan diolah untuk jadi bahan peledak. Jumlahnya kurang lebih 4 kilogram," ucap dia.
Ledakan bom bunuh diri di depan gerbang Katedral Makassar terjadi pada Minggu (28/3/2021) pagi. Dua pelaku tewas. Selain itu, puluhan orang luka-luka akibat serpihan di wajah, leher, perut, tangan, dan kaki.
Pelaku laki-laki adalah L, sedangkan pelaku perempuan adalah istrinya, YSF.
Keduanya dinikahkan oleh terduga teroris bernama Rifaldy yang merupakan bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Baca juga: Tim Densus 88 Temukan 5 Bom Siap Pakai Saat Gerebek di Condet dan Bekasi
Rifaldy juga diduga terkait aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.
L sempat meninggalkan surat wasiat untuk orangtuanya. Dalam surat itu, L berpamitan kepada orangtuanya dan mengaku siap mati syahid.
"Perlu kita informasikan, Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid," ujar Kapolri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.