Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jusak Sang Keluarga Prangko, Ubah Rumah Jadi Galeri demi Merawat Hobi Filateli

Kompas.com - 30/03/2021, 10:14 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Alasannya, ada rasa tidak rela jika koleksi prangko maupun kartu posnya hanya sekadar diperdagangkan.

Ada harapan agar pembeli itu bisa merawat dan menyimpan koleksinya yang berharga.

"Jadi masih agak selektif, dijualnya ke orang yang memang koleksi. Istilahnya, pindah tempat penyimpanan saja karena di sini terlalu banyak," kata Jusak.

Baca juga: Merawat Sejarah lewat Prangko di Museum TMII...

Aktivitas jual beli itu pun menjadi salah satu cara merawat hobi mengoleksi prangko dan benda-benda pos lainnya tetap berjalan.

Hingga kini, Jusak masih aktif mencari prangko maupun benda-benda pos lain lewat sistem lelang yang diadakan para pegiat filateli di Tanah Air.

Sulap rumah jadi galeri

Pada Agustus 2020 silam, Jusak bersama anak-anaknya memutuskan untuk menyulap rumahnya menjadi galeri benda-benda pos yang dinamai Galeri Sangadji.

Tujuannya tak lain agar bisa melihat-lihat benda-benda pos yang banyak tak dikenal generasi muda dan menarik minat mereka untuk mulai mengoleksinya.

Di samping itu, galeri tersebut juga diperuntukkan bagi pegiat filateli yang ingin melihat langsung koleksinya sebelum membeli.

"Kalau misal anak-anak atau remaja mau lihat-lihat kan bisa. Kalau mau mulai koleksi, boleh dibeli silakan. Enggak usah yang mahal-mahal dulu," kata Jusak.

Banyaknya koleksi yang dimiliki membuat Jusak tidak bisa memastikan jumlah prangko di Galeri Sangadji.

Namun, dia memperkirakan, total prangko yang ada mencapai lebih dari 100.000 lembar.

Baca juga: Prangko, Alat Bayar Pos yang Bermetamorfosis Jadi Benda Bernilai Investasi

Semua tersimpan rapi di dalam album yang diletakkan dalam lemari dan etalase. Ada pula yang dibingkai dan dipajang di hampir seluruh dinding ruangan.

"Yang di lemari ini saja jumlahnya ribuan. Saya pisahkan yang mau beli satuan, ada Rp 500-an per buah, ada yang Rp 2.000. Harga pasarannya itu padahal bisa Rp 15.000-an," kata Jusak sambil menunjuk sebuah lemari berisi lembaran prangko yang dijual murah.

Sejak awal, Jusak berharap Galeri Sangadji bisa menjadi tempat untuk memperkenalkan sekaligus memotivasi generasi saat ini untuk mulai mengoleksi benda-benda pos bersejarah.

Menurut Jusak, semua prangko maupun benda-benda pos lainnya memiliki sejarah dan tak ada yang tidak bernilai, sehingga perlu dijaga dan dikenalkan kepada generasi selanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com