Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cari Pelaku yang Tinggalkan Benda Mencurigakan di Pondok Aren lewat Undangan Pernikahan yang Ditemukan

Kompas.com - 31/03/2021, 05:52 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki identitas pelaku yang meninggalkan benda mencurigakan Masjid Raya Ar Rahman, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Polisi menyelidiki identitas pelaku menggunakan undangan pernikahan yang ditemukan polisi.

“Sementara ini petunjuknya baru ada undangan (pernikahan) bekas, kemudian ada buku-buku,” ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan di lokasi penemuan, Rabu (31/3/2021) dini hari.

Menurut Iman, polisi tak menemukan identitas pelaku di tas-tas yang ditinggalkan.

Iman menyebutkan, polisi juga masih mengumpulkan keterangan saksi dan mendalami barang bukti yang ditemukan.

Undangan pernikahan kan bisa kami jadikan petunjuk untuk mengarah ke siapa pemilik benda tersebut,” tambah Iman.

Baca juga: Polisi Pastikan Isi Tas Mencurigakan di Pondok Aren Tak Berbahaya

Sebelumnya, benda mencurigakan ditemukan warga di Masjid Raya Ar Rahman sekitar pukul 21.30 WIB.

Benda mencurigakan yang ditemukan adalah satu kantong plastik merah, ransel berwarna hitam, dan ransel berwarna abu-abu.

Pedagang susu jahe di dekat masjid sekaligus saksi mata bernama Iman mengatakan, tas tersebut ditinggal oleh seorang pria yang datang ke masjid sekitar pukul 21.30 WIB.

"Ada anak muda jalan masuk sini tanpa izin. Biasanya kalau tamu baru suka tegur saya, permisi. Nah ini orangnya cuek mencurigakan. Masuk bawa tas ransel sama tas tenteng, pakai baju koko putih panjang sama sarung," kata Iman.

Tak lama kemudian, orang tersebut pergi meninggalkan lokasi tanpa membawa barang-barangnya.

Baca juga: Polisi: Tas Mencurigakan di Pondok Aren Berisi Pakaian Kotor, Buku Agama, Undangan Pernikahan

Iman dan warga yang curiga langsung mencari pria tersebut, tetapi pria itu tidak berhasil ditemukan.

"Sampai di ujung saya jalan kayak orang bingung. Dia balik lagi, masuk ke Kompleks Maharta sampai 30 menit. Saya susul pakai motor enggak ada ketemu," kata Iman.

"Yang ditinggal satu tas ransel, terus satu tas tenteng," sambung Iman.

Anggota kepolisian langsung datang ke lokasi penemuan benda mencurigakan.

Tim Gegana Polda Metro Jaya langsung datang ke lokasi. Tim Gegana menyisir lokasi penemuan benda mencurigakan ke dalam masjid.

Baca juga: Pemeriksaan Benda Mencurigakan di Pondok Aren Jadi Tontonan Warga

Satu anggota Gegana memakai baju pelindung khusus.

Polisi kemudian menyatakan area masjid steril dari ancaman berbahaya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, tas-tas yang ditemukan di masjid berisi pakaian kotor, buku agama, dan undangan pernikahan.

Barang bukti yang ditemukan polisi dibawa ke Mapolres Tangerang Selatan untuk kepentingan penyidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com