Pihaknya kemudian menangkap MJB dan SKV saat visa elektronik mereka diperiksa di bandara.
Romi menduga ada warga negara Indonesia (WNI) yang ikut andil dalam proses pembuatan visa elektronik palsu Republik Indonesia.
"Andil WNI masih dalam pendalaman, tentunya pasti ada," ungkap Romi.
"Enggak mungkin enggak ada orang (WNI) yang terlibat," lanjut dia.
Baca juga: Buron Interpol Asal Korea Selatan Ditangkap Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta
Romi melanjutkan, pasti ada oknum yang membantu pembuatan visa tersebut dari Indonesia.
"Ya entah itu orang asing atau WNI, pasti ada yang menunggu di sini," ujar Romi.
Dia memastikan, WNI yang membantu pembuatan visa elektronik palsu itu bukan oknum dari dalam Imigrasi di Indonesia.
"Kalau di Imigrasi, saya jamin enggak ada (oknum) karena kami sudah berintegrasi jalani keimigrasian," sebutnya.
Hingga saat ini, Romi menyebutkan, Imigrasi Bandara Soekaeno-Hatta masih menelusuri oknum yang membuat serta mengedarkan visa-visa elektronik palsu Republik Indonesia tersebut.
"Masih kami selidiki yang buat karena memang ini sistem visanya ini sudah canggih sehingga susah dipalsukan," papar dia.
Bila ditemukan ada oknum pembuat visa elektronik itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH).
"Iya nanti berkoordinasi dengan APH," tutur Romi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.