Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Ikan Mati di Kali Ancol: Diduga karena Perubahan Iklim hingga Terjadi Hampir Tiap Tahun

Kompas.com - 31/03/2021, 09:04 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena ikan mati kembali terjadi di Kali Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Pada Senin (29/3/2021), ikan-ikan di kali Ancol, tepatnya di Pintu Air Flushing Ancol di Jalan RE Martadinata, mendadak mati.

Banyak bangkai ikan tampak memenuhi permukaan air kali. Aroma tak sedap pun tercium.

Berikut fakta-faktanya.

Air kali hitam pekat

Petugas Pintu Air Flushing Ancol Dimas Ramadani mengatakan, ikan-ikan itu mati setelah sehari sebelumnya air di Kali Ancol tampak hitam pekat.

"Itu dari kemarin airnya hitam banget, pas tadi pagi saya lihat udah pada mati ikannya, pokoknya kalau air hitam terus ikan-ikan pada mati," kata Dimas di lokasi.

Namun, Dimas tak mengetahui penyebab ikan-ikan itu mati.

Sudin LH ambil sampel air kali

Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara kemudian mengambil sampel air Kali Ancol pada Selasa (30/3/2021).

Kepala Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Sudin LH Jakarta Utara Suparman mengatakan, pihaknya mengambil masing-masing dua liter air di dua titik.

"Kami dari Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara melakukan pengambilan sampel air di dua titik, yaitu sampel untuk di atas dam air, yang satu titik di lokasi bawah dam air," kata Suparman saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Banyak Ikan Mati di Kali Ancol, Sudin LH Jakut Ambil Sampel Air


Sampel air itu kemudian dikirim ke Laboratorium Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Apabila melihat dari kondisi air, Suparman menyebutkan, aliran air di bawah dam lebih keruh dari aliran air di atas dam.

Namun, Suparman tidak bisa memastikan apakah air tersebut mengandung limbah yang bisa menyebabkan ikan-ikan itu mati.

"Ada kandungan apa saja nanti akan dijawab oleh lab. Jadi kami belum bisa mengindikasi air ini tercemar air limbah atau tidak," ujarnya.

Menurut Suparman, hasil laboratorium akan keluar dalam 15 hari ke depan.

Halaman:


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com