Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Zakiah Aini Penyerang Mabes Polri, Simpatisan ISIS, Mahasiswi DO yang Tertutup

Kompas.com - 01/04/2021, 05:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Wahyu Adityo Prodjo,
Vitorio Mantalean,
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zakiah Aini (25), terduga teroris menyerang seorang diri Markas Besar Polri di Truno Joyo, Jakarta, Rabu (31/3/2021) sore.

Perempuan muda itu berhasil masuk ke kompleks Mabes Polri yang dijaga sangat ketat, lalu menyerang para polisi dengan senjata api.

Setelah enam kali menembak ke berbagai arah di dekat pos penjagaan depan Mabes Polri, Zakiah tewas ditembak polisi.

Tak butuh lama bagi polisi mengetahui siapa pelaku. Setelah mengecek identitas yang ditemukan dan mencocokkan dengan data sidik jari, polisi memastikan pelaku adalah Zakiah.

Baca juga: Keluarga Temukan Surat Wasiat Sebelum ZA Serang Mabes Polri

Siapa Zakiah Aini?

Kepala Polri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, setelah memastikan identitas, pihaknya langsung melakukan penelusuran profil pelaku.

Hasil penyelidikan sementara, Zakiah dikategorikan sebagai lone wolf atau pelaku yang bergerak sendiri.

Zakiah diketahui berideologi kelompok radikal ISIS. Hal itu diketahui berdasarkan unggahan dia di Instagram yang baru dibuatnya.

Bendara ISIS dan tulisan soal jihad diunggah Zakiah sekitar 21 jam sebelum penyerangan.

Baca juga: Hasil Otopsi: Terduga Teroris ZA, Penyerang Mabes Polri, Tewas akibat Tembakan di Jantung


Fakta yang ditemukan lainnya, Zakiah meninggalkan surat wasiat untuk keluarganya.

Dia juga sudah berpamitan meninggalkan grup WhatsApp yang berisi anggota keluarganya.

Kapolri menambahkan, Zakiah adalah mantan mahasiswi salah satu kampus. Dia sudah drop out di semester 5.

Sementara itu, Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah menjelaskan, Zakiah Aini adalah anak bungsu dari enam saudara.

Baca juga: Apa Itu Lone Wolf, Sebutan Polisi untuk Aksi Teror ZA yang Menyerang Mabes Polri?

Zakiah Aini tinggal bersama ayah ibunya, serta kakak-kakaknya di rumah Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur.

Sebagian kakaknya tinggal di rumah sendiri di luar kota.

"Menurut kakaknya, Zakiah Aini tertutup, bahkan dengan keluarganya tertutup," ucap Sandy di rumah keluarga Zakiah, Rabu malam.

Sandy menambahkan, informasi dari Ketua RW, keseharian Zakiah banyak di rumah dengan aktivitas menjahit.

"Di dalam kamar saja. Tidak berinteraksi dengan warga sekitar," ujar dia.

Baca juga: Detik-detik Mabes Polri Diserang, Terduga Teroris Masuk lalu Todongkan Senjata ke Polisi

Surat wasiat

Surat wasiat yang dibuat Zakiah Aini sudah ditemukan oleh keluarga sejak Rabu siang, sebelum dia menyerang Mabes Polri. Saat itu, Zakiah sudah tidak berada di rumah.

Dalam surat itu, Zakiah menyampaikan sejumlah pesan kepada kedua orangtuanya serta saudaranya.

Baca juga: Jenazah Pelaku Penyerangan Mabes Polri Dikubur di TPU Pondok Ranggon Kamis Dini Hari

Sandy mengatakan, setelah menemukan surat tersebut, kakak Zakiah bingung mesti melapor ke siapa dan mencari di mana Zakiah.

Kakak Zakiah Aini sudah berniat melapor ke Kantor Polres. Namun, penyerangan terlanjur terjadi.

"Kakaknya agak bingung mau lapor ke mana, nah akhirnya dia ada inisiatif mau ke Polres, tapi (lebih dulu) terjadi hal yang tidak kita inginkan ini," tambah Sandy.

Meski demikian, Sandy belum dapat memastikan apa isi surat wasiat tersebut.

"Ada secarik kertas tulisan tangan, saya tidak tahu isinya apa," kata Sandy.

"Intinya yang saya dengar dari kakaknya itu seperti sebuah izin," tambahnya.

Baca juga: Dari Ancaman Golok di Cikokol hingga Tembakan di Mabes Polri, 4 Serangan ke Kantor Polisi Jabodetabek

Kronologi

Kapolri menjelaskan, Zakiah Aini masuk ke kompleks Mabes Polri lewat pintu belakang. Akses itu biasa digunakan masyarakat yang hendak masuk ke kompleks Mabes Polri.

Ada sejumlah polisi yang berjaga di pos tersebut. Setiap orang yang hendak masuk harus melewati pemeriksaan tubuh dan barang bawaan.

Tak dijelaskan bagaimana kronologi Zakiah  berada di dalam Kompleks Mabes Polri sambil membawa senjata api.

Baca juga: Pola Teror JAD, Serang Polisi dan Non-Muslim secara Acak lewat Sel-sel Kecil

Pelaku kemudian berjalan ke arah pos penjaga di depan Mabes Polri. Pelaku sempat bertanya di mana lokasi kantor pos lalu diarahkan oleh petugas.

Setelah dari kantor pos, pelaku kemudian kembali ke pos penjaga lalu menyerang polisi.

Pos penjaga itu dekat dengan Gedung Rupatama, tempat Kapolri berkantor.

Menurut Kapolri, pelaku saat itu menembak sebanyak enam kali. Polisi kemudian menembak mati pelaku.

Jenazah pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kepentingan otopsi.

Orangtua Zakiah Ain menyusul ke RS setelah jenazah tiba di Ruang Instalasi Forensik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com