Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Biaya, Pria yang Tewas Dibakar Tetangganya di Cengkareng Belum Bisa Dikeluarkan Jenazahnya dari RS

Kompas.com - 01/04/2021, 11:42 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berinisial M yang disiram bensin lalu disulut dengan api oleh tetangganya di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (22/3/2021), akhinya meninggal dunia Rabu malam.

Menurut H Zainal, pendamping hukum keluarga korban, jenazah M masih belum bisa keluar dari rumah sakit (RS) sebab terkendala masalah biaya.

"Sekarang jenazah lagi diurus pihak keluarga, cuma ada masalah administrasi, jenazah belum bisa keluar kalau belum bayar," kata Zainal, Kamis.

Menurut Zainal, biaya yang harus dibayar sebesar Rp 10 juta.

Baca juga: Pria yang Dibakar Tetangganya di Cengkareng Meninggal Dunia

"(Tagihan) Rp 10 juta lebih. Jadi jenazah masih tertahan (di rumah sakit), diminta uang juga buat visum," kata Zainal.

Menurut Zainal, hingga kini, jenazah M masih berada di RSUD Cengkareng, tempat M menjalani rawat inap sejak Senin malam lalu.

Ia menyatakan, M meninggal pada Rabu pukul 22.30 WIB.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Humas RSUD Cengkareng, Aris Pribadi menyatakan, tak ada kendala administrasi.

"Info terakhir dari lapangan, (urusan) administrasi aman," kata Aris, Kamis.

"(Jenazah) menunggu jemputan untuk autopsi ke RS Polri saja," imbuhnya.

R, tetangga M, menganiaya korban dengan membakar tubuh M pada Senin malam lalu. Peristiwa itu terjadi di depan rumah korban di Jalan Bangun Nusa Gang Mushola RT 003 RW 003, Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Polisi menyatakan, ada isu perselingkuhan yang melatarbelakangi insiden itu.

"Ada indikasi unsur perselingkuhan antara dua keluarga (korban dan pelaku) sehingga membuat marah pelaku dan melakukan pembakaran terhadap korban," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo pada wartawan, Rabu.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Arnold, korban mengalami luka bakar di bagian badan, tangan, kaki, dan paha, akibat insiden itu.

"Untuk luka bakar yang dialami korban lebih kurang 70 persen," kata Arnold.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com